REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI M Dadan Gunawan mengatakan enam jenazah korban pesawat SAM AIR diidentifikasi di RS Bhayangkara di Kota Jayapura, Papua, Selasa.
"Para korban dari Wamena menggunakan Pesawat Sriwijaya Air PK-YSN ke Sentani kemudian di bawa ke RS Bhayangkara untuk identifikasi lebih lanjut," katanya di Sentani, Selasa.
Menurut Marsma TNI Dadan, enam jenazah tersebut akan diidentifikasi secara disaster victim identification (DVI) oleh tim DVI Polda Papua.
Sementara itu, Direktur SAM Air Wagus Hidayat mengatakan pihaknya siap untuk memfasilitasi pemulangan jenazah jika ada permintaan untuk dimakamkan ke kampung halamannya.
"Para korban penumpang ada dari Kampung Poik, Kabupaten Yalimo dan pilot dari Nabire dan serta co pilot dari Puncak Jaya, sehingga jika ada permintaan dari keluarga kami siap memfasilitasi," katanya.
Pesawat Grand Caravan milik PT Semuwa Aviasi Mandiri/PK-SMW yang dipiloti Hari Permadi dan Co Pilot, Levi Murib hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Elelim menuju Airstrip Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (23/6).
Setelah dilakukan pencarian, pesawat ditemukan jatuh di pegunungan Yalimo tepatnya 12 KM dari Lapter Elelim Distrik Welarek, Yalimo, Papua Pegunungan.
Pesawat membawa empat penumpang yakni, Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17) dan Kilimputni (20) dan seluruh kru pesawat serta penumpang ditemukan dalam keadaan meninggal oleh tim SAR.
Evakuasi dilakukan selama tiga hari dengan melibatkan 12 personel gabungan dari TNI dan SAR Jayapura.