Ahad 25 Jun 2023 13:51 WIB

Kementan Tingkatkan Nilai Tambah Produksi Hilir Petani Milenial

PPIU Jatim berupaya meningkatkan kapasitas petani milenial melalui pelatihan

PPIU Program YESS Jatim menampilkan produk hilir berupa hasil olahan budidaya pertanian yang dikemas menarik, sehingga meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian.
Foto: dok istimewa
PPIU Program YESS Jatim menampilkan produk hilir berupa hasil olahan budidaya pertanian yang dikemas menarik, sehingga meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kementerian Pertanian RI terus berupaya mengembangkan regenerasi di sektor pertanian melalui pendampingan dan fasilitasi generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian sebagai petani milenial maupun tenaga kerja terampil. Kementan pun mendukung peningkatan nilai tambah hasil produksi hilir dari petani milenial binaan Kementan.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo senantiasa mendorong untuk seluruh pemuda milenial membangun pertanian modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.

“Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian," katanya.

Menurut Mentan, dengan memfasilitasi para petani melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring, hingga jejaring pemasaran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, dua kunci utama dalam pelaksanaan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

“Pertama, Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian," ujarnya.

Kedua, kata Dedi Nursyamsi, sasaran dari Program YESS adalah pemuda/i yang harus memiliki jiwa kewirausahaan di bidang pertanian dari hulu sampai hilir.

Terkait hal itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Provinsi Jawa Timur terus melakukan upaya regenerasi melalui Program YESS.

Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana mengatakan, PPIU Jatim berupaya meningkatkan kapasitas petani milenial melalui kegiatan pelatihan, pemagangan, dan pendampingan usaha.

Menurutnya, upaya tersebut tampak pada  kegiatan pameran Training of Trainer (ToT) bertajuk 'Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian' di BBPP Batu.

"Partisipasi PPIU Jatim pada pameran tersebut tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, juga menginspirasi upaya peningkatan kualitas dan nilai tambah produk pertanian di Jawa Timur," kata Setya yang akrab disapa Uud.

Kegiatan pameran mendapat perhatian khusus Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah maupun peserta ToT atas pameran keterampilan dan kemampuan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian binaan Kementan dalam pengembangan produk hilir hasil budi daya pertanian.

"Saya sangat mengapresiasi partisipasi PPIU Jatim pada kegiatan tersebut. Mereka berhasil memperlihatkan potensi dan kemampuan dalam mengembangkan produk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi," katanya saat mengunjungi stan PPIU Jatim di Batu, Malang.

Hal ini sejalan dengan visi Kementan, kata Siti Munifah, untuk mendorong petani milenial di Jawa Timur mampu meningkatkan pendapatan melalui pengolahan produk pertanian.

"Para peserta dari berbagai daerah di hadir untuk belajar dan berbagi pengetahuan tentang teknik-teknik terbaru dalam pengolahan produk pertanian," ujar Siti Munifah.

Project Manager PPIU Jatim Acep Hariri mengatakan, kegiatan pameran yang berlangsung pada 21-23 Juni 2023, PPIU Jatim turut serta dalam rangkaian kegiatan yang bertujuan  meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

"PPIU Jawa Timur menampilkan berbagai produk olahan pertanian yang dikembangkan secara inovatif. Produk-produk tersebut mencakup makanan olahan, minuman, dan perawatan kulit," katanya.

Menurut Acep, petani milenial PPIU Jatim dengan penuh semangat menjelaskan proses produksi dan manfaat dari masing-masing produk kepada pengunjung pameran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement