Jumat 23 Jun 2023 15:36 WIB

Mahasiswa UNM Lolos Pendanaan PKM 2023

Melalui PKM, mahasiswa bisa mengajukan inovasi tentang kewirausahaan.

Kelompok mahasiswa dari Universitas Nusa Mandiri (UNM) lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan Tahun 2023.
Foto: Dok. UNM
Kelompok mahasiswa dari Universitas Nusa Mandiri (UNM) lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan Tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok mahasiswa dari Universitas Nusa Mandiri (UNM) lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan Tahun 2023. Pengumuman ini disebarluaskan melalui surat elektronik dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada pekan lalu.

Dipimpin oleh William Hans Natanael mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Sains Data dan beranggotakan tiga rekannya, yakni Ade Rama Tanjung Putra mahasiswa Prodi Manajemen, Kanaya Salsabila Setiawan mahasiswa Prodi Sains Data, dan Hendra Wijaya mahasiswa Prodi Informatika UNM. 

Baca Juga

Nanang Ruhyana, sebagai dosen Prodi Sains Data UNM selaku dosen pembimbing mereka menyampaikan bahwa keikutsertaan tim mahasiswa UNM mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, mereka berhak mendapatkan pendanaan dalam melaksanakan programnya. Hal ini juga menjadi bukti bahwa UNM, sebagai Kampus Digital Bisnis selalu menyiapkan mahasiswa agar menjadi lulusan berkualitas.

“Lewat PKM, kelompok mahasiswa ini mengajukan inovasi tentang kewirausahaan yang berjudul ‘Qucerdas: Bisnis Inovasi Pembelajaran Penulisan Abjad untuk Anak Prasekolah Berbasis Buku Interaktif dan Aplikasi Android dengan Metode Fun Learning’,” ujar Nanang, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6/2023).

Pada kesempatan ini, William selaku ketua tim menyebutkan bahwa latar belakang ide ini tercipta karena kami ingin meningkatkan kemampuan membaca pada anak usia dini, yakni usia prasekolah. 

“Mengingat usia prasekolah merupakan masa dimana anak dapat dengan cepat menerima rangsangan, kami tergerak untuk menyediakan metode pembelajaran yang menyenangkan (fun-learning). Dalam metode ini, aktivitas belajar dibuat sedemikian rupa sehingga anak-anak merasa tertarik dan termotivasi untuk belajar,” ujarnya.

Ia pun mengaku tidak menyangka jika akhirnya proposal dari timnya lolos dan mendapat pendanaan, karena merasa banyak tim-tim dari universitas lain yang jauh lebih baik dari proposal tim nya. 

“Dengan begitu, saya dan tim bersyukur, proposal kami masuk sebagai salah satu proposal yang didanai, hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami karena proposal yang diajukan dapat bersaing dengan beribu-ribu proposal yang sudah diajukan dalam PKM tahun ini,” kata Hans.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement