Rabu 21 Jun 2023 23:31 WIB

Praktik Ujian SIM Angka 8 Dinilai tak Relevan, Kapolri Minta Pembuatan SIM Dipermudah

Hendaknya praktik pembuatan SIM disesuaikan dengan nilai-nilai keselamatan.

Warga mengikuti ujian praktek Surat Ijin Mengemudi (SIM) dalam program SIM Cak Bhabin di Pasar Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/9/2022). Program SIM Cak Bhabin dari Satlantas Polrestabes Surabaya itu bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan permohonan SIM dengan menjalani serangkaian ujian SIM di lokasi yang ditentukan di luar Satpas Colombo Surabaya.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Warga mengikuti ujian praktek Surat Ijin Mengemudi (SIM) dalam program SIM Cak Bhabin di Pasar Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/9/2022). Program SIM Cak Bhabin dari Satlantas Polrestabes Surabaya itu bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan permohonan SIM dengan menjalani serangkaian ujian SIM di lokasi yang ditentukan di luar Satpas Colombo Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta kepada Kakorlantas untuk memperbaiki dan menyesuaikan layanan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) dengan apa yang menjadi kebutuhan berlalu lintas dan keselamatan di jalan raya sehingga masyarakat tidak dibebani.

"Khusus untuk pembuatan SIM, saya minta Kakorlantas tolong untuk dilakukan perbaikan," kata Sigit saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Upacara Wisuda STIK Tahun Ajaran 2023 di Lemdiklat Polri, Jakarta, yang disaksikan lewat tayangan YouTube, Rabu.

Baca Juga

Sigit menitikberatkan perbaikan pada praktik pembuatan SIM, yakni praktik mengendarai kendaraan menggunakan jalan menyerupai angka delapan dan zig-zag. "Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak? Yang namanya zig-zag itu masih sesuai atau tidak? Saya kira kalau sudah tidak relevan, tolong diperbaiki," ujar Sigit.

Mantan kadivpropam Polri itu menilai, dua model praktik pembuatan SIM tersebut sudah tidak relevan lagi saat ini. Ia pun sangsi para personelnya bisa lulus semua saat menjalani praktik SIM tersebut. Sigit pun menantang para wisudawan untuk menjalani tes di Satpas SIM Polda Metro Jaya di Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Kalau yang lolos dari situ, nanti lulus pasti bisa jadi pemain sirkus. Jadi, hal-hal yang begitu diperbaiki, jadi hakikat yang ingin kita dapat dari seorang pengendara tanpa harus menggunakan hal-hal yang sangat sulit," ujarnya.

Jenderal bintang empat itu menekankan hendaknya praktik pembuatan SIM disesuaikan dengan...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement