Kamis 22 Jun 2023 06:20 WIB

Pengguna Narkoba Kota Bandung Naik Signifikan, Pemkot Berencana Bangun Gedung Rehabilitasi

Pemkot Bandung sepakat untuk membangun gedung rehabilitasi narkoba.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nora Azizah
Sejumlah korban penyalahgunaan narkotika bertadarus Al Quran (Foto ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Sejumlah korban penyalahgunaan narkotika bertadarus Al Quran (Foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala BNN Kota Bandung, Mada Roostanto, mengungkapkan bahwa setiap tahunnya angka pengguna narkoba di Kota Bandung terus mengalami kenaikan. Mada mengatakan, di tahun 2020 Kota Bandung mencatat sebanyak 250 kasus narkoba, dan meningkat menjadi 300 lebih kasus di tahun setelahnya. 

Menanggapi temuan ini, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengaku telah bertemu dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung untuk mendiskusikan rencana pengadaan gedung rehabilitasi pengguna narkoba di Kota Bandung. Menurutnya, saat ini DPRD Kota Bandung tengah menyusun perencanaan atau Detail Engineering Design (DED). 

Baca Juga

"Kami sudah sepakat agar Kota Bandung dapat memiliki gedung rehabilitasi dan sekarang sedang berproses untuk menyusun DED dan sudah berjalan," kata Ema saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (21/6/2023). 

Dia berharap dalam waktu dekat anggaran sudah dapat disepakati, dan gedung yang rencananya akan dibangun di Jalan Ciung Wanara, Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong ini dapat terealisasi di 2024. Selain menjadi pusat penyembuhan, gedung rehabilitasi ini, kata Ema, dapat menjadi sarana untuk memasifkan kegiatan pencegahan narkoba di Kota Bandung. 

"Kalau Kota Bandung sudah punya tempat rehabilitasi minimal untuk fasilitas antisipasinya sudah tersedia walaupun kita juga tidak ingin masyarakat kota Bandung banyak yang terjerat narkoba. Saya harapkan tahun depan sudah dimulai pembangunan tapi memang kembali lagi ke proses pengurusan DED," kata Ema. 

Ema menyambungkan, upaya ini juga menjadi bentuk pengoptimalan pencapaian tujuan Kota Bandung agar dapat terbebas dari narkoba. Terlebih jika merujuk pada realita di lapangan, dimana pengguna narkoba di Kota Bandung tergolong tinggi. 

"Ini kan memperhatikan apalagi kalau sampai merambat ke anak-anak usia dini baik SD SMP maupun SMA," ucapnya. 

"Makanya kita juga ajak BNN agar berkolaborasi dengan disdik agar kita optimalkan sosialisasi kepada anak-anak di sekolah-sekolah agar tidak ada lagi yang terjebak dengan narkoba," imbuh Ema. 

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat, pada 2021, Kota Bandung dinobatkan sebagai kota dengan jumlah pengguna narkoba terbanyak di Jawa Barat, disusul Bogor, Sukabumi dan Cianjur. Meskipun terdiri dari berbagai macam kalangan, namun pekerja masih menjadi kelompok yang mendominasi, disusul pelajar. 

"Untuk usianya memang belum diketahui secara spesifik tapi ada pula pengguna usia SD karena obat tramadol itu gampang ditemui, murah, banyak penjualnya, karena memang jenis itu lebih masuk ke obat keras ya dibanding narkotika," ungkap Kepala BNN Kota Bandung Mada Roostanto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement