Selasa 20 Jun 2023 14:21 WIB

Fenomena Warga Kolong Tol Angke, Ketua DPRD 'Semprot' Walkot Jakbar

Ketua DPRD DKI geram dengan Walkot Jakbar terkait fenomena warga di kolong tol Angke.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi warga yang tinggal di kolong tol Angke, Jakarta Barat, Senin (19/6/2023).
Foto: Warga; Kolong; Tol Angke
Kondisi warga yang tinggal di kolong tol Angke, Jakarta Barat, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – DPRD DKI Jakarta meminta wali kota Jakarta Barat untuk mengecek lokasi warga yang bermukim di kolong tol Angke, Jakarta Barat. Kawasan yang dijadikan tempat tinggal sejumlah warga di lokasi tersebut tidak layak untuk ditempati.

“Wali kota harus turun! Itu tugas wali kota. Tugas wali kota bukan di dalam kantor, tapi di lapangan,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga

Prasetyo mengatakan, fenomena warga yang bertempat tinggal di kolong tol merupakan masalah yang terjadi sejak lama. Sehingga pemerintah terkait, baik tingkat kota maupun provinsi harus bisa lebih fokus untuk segera menanganinya agar bisa hidup layak.

“Itu masalah klasik. Kalau ada pemerintah di dalam situ, orang enggak mungkin (tinggal di situ),” tutur dia.

Kehidupan warga di kolong tol dinilai berbahaya karena banyak faktor yang tidak terjamin, terutama keamanan. Diantaranya seperti kejadian kebakaran. “Itu bahaya loh, kalau tiba-tiba kebakaran, kan dulu pernah tuh di jembatan kolong, ada yang retak kolong tolnya,” kata dia.

 

Sebelumnya diberitakan, viral sejumlah warga bertempat tinggal di kolong tol Angke, Jakarta Barat. Untuk mengakses ke dalam kawasan tersebut mesti merundukkan kepala dan membungkukkan badan.

Para warga tinggal seadanya dengan bangunan tripleks serta kondisi bising lalu lalang kendaraan di atas kepala. Keamanan, kebersihan, dan kesehatan menjadi masalah yang dikhawatirkan karena hidup tidak layak di kolong tol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement