Ahad 18 Jun 2023 17:51 WIB

Harga Bawang dan Cabai di Lampung Naik Jelang Idul Adha

Harga bawang merah dan cabai naik karena tingginya permintaan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nora Azizah
Pedagang menyortir dagangan bawang merah.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang menyortir dagangan bawang merah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sepuluh hari mendekati hari raya Idul Adha 1444, Ahad (18/6/2023), harga bawang (merah dan putih) dan cabai (merah dan rawit) di pasar tradisional Kota Bandar Lampung bergerak naik. Selain meningkatnya permintaan, juga kenaikan ongkos transportasi.

Pemantauan di Pasar Pasir Gintung, Tanjungkarang Pusat, dan Pasar Kangkung, Telukbetung Utara, Ahad (18/6/2023), harga bawang merah Rp 40.000 per kg dari sebelumnya Rp 36.000 per kg, bawang putih kating Rp 40.000 dari Rp Rp 38.000 per kg, dan bawang putih lokal Rp 38.000 per kg dari Rp 35.000 per kg.

Baca Juga

Harga cabai merah sedang Rp 30.000 per kg dari Rp 25.000 per kg, cabai merah besar Rp 60.000 per kg dari Rp 55.000 per kg. Sedangkan harga cabai rawit Rp 40.000 per kg dari Rp 37.000 per kg. Sementara harga telur ayam tetap bertahan tinggi di angka Rp 29.000 per kg, dari harga normal sebelum melonjak Rp 22.000 per kg.

Sedangkan komoditas lainnya seperti sayur mayur, kentang, wortel, tempe/tahu, terigu, dan minyak goreng, masih dalam kisaran normal, meski beberapa komoditas ada kenaikan dan turun, hanya berkisar Rp 500 sampai Rp 1.500 dari harga normal.

Menurut Sudirman, pedagang di Pasar Pasir Gintung, kenaikan bawang dan cabai dipicu oleh tingginya permintaan menjelang hari raya Idul Adha. “Musim bulan haji ini, banyak yang mengadakan hajatan pernikahan,” kata Sudirman.

Dia mengatakan, kenaikan bahan pokok kebutuhan dapur rumah tangga tersebut, juga dipicu tingginya ongkos angkut transportasi dari Jawa ke Sumatra. Menurut dia, cabai dan bawang didatangkan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Tarif jalan tol sekarang sudah naik, terpaksa agen cabai dan bawang naik harga,” katanya.

Asisten II Bidang Perekonomian Pemprov Lampung Kusnardi mengatakan, bila harga bahan pokok rumah tangga mengalami kenaikan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), Pemprov Lampung akan menggelar Operasi Pasar (OP) yang dikenal pasar murah.

Menurut dia, sampai saat ini harga bahan pokok baik sayur mayur dan kebutuhan pangan lainnya masih stabil belum di atas HET. Pemprov Lampung terus mengupayakan harga-harga tidak berada di atas HET, seperti beras, minyak goreng, terigu, dan gula pasir.

“Jika kenaikan terjadi di atas HET 15 persen, baru digelar OP atau pasar murah,” kata Kusnardi, Ahad (18/6/2023).

Pemprov Lampung, kata dia, terus memantau dan mengawasi pergerakan kenaikan bahan pokok di pasar tradisional menjelang Idul Adha. Ia mengakui, saat ini harga telur dan ayam potong masih tinggi. Kenaikan tersebut memang dipicu dengan masih mahalnya harga pakan ayam dari produsennya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement