Ahad 18 Jun 2023 14:12 WIB

AHY Akui Pertemuannya dengan Puan untuk Melupakan Hubungan Kurang Baik Masa Lalu

AHY mengakui Demokrat dan PDIP memiliki persamaan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani bertemu di Kompleks Gelora Bung Karrno (GBK), Jakarta, Ahad (18/6/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani bertemu di Kompleks Gelora Bung Karrno (GBK), Jakarta, Ahad (18/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku pertemuannya dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani adalah bentuk sinergi dalam Pemilu 2024. Apalagi, kedua partai memiliki persamaan.

"PDIP dan Partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai the ruling party, tapi juga sebagai partai oposisi. Mungkin tidak banyak yang punya pengalaman seperti itu, paripurna," ujar AHY di Plataran Senayan, Jakarta, Ahad (18/6/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, dalam dua dekade terakhir Partai Demokrat dan PDIP kerap disebut memiliki hubungan yang kurang baik. Tegasnya, pertemuan hari ini menjadi forum untuk melupakan masa lalu tersebut.

"Tentu saya tak ingin membahas masa lalu, tapi hadirnya kami berdua mudah-mudahan menjadi oase bahwa politik itu seringkali menempatkan seseorang atau partai dalam posisi atau sikap yang berbeda, tetapi persahabatan kami berdua, Mbak Puan Maharani yang juga selama ini berhubungan baik dengan kami sekeluarga," ujar AHY.

Forum hari ini adalah oasis politik di mana menekankan sikap saling menghormati dan mengutamakan persahabatan. Menurutnya, politik rekonsiliasi seperti ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia.

Di samping itu, Partai Demokrat dan PDIP juga memiliki persamaan ketika generasi muda berada dalam posisi penting kepengurusan partai. Bahkan, ia memuji Puan sebagai salah satu politisi perempuan yang memiliki rekam jejak yang lengkap.

"Kami pun demikian, saya termasuk yang ingin terus memberikan manfaat dan juga berperan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan latar belakang yang berbeda," ujar AHY.

Puan mengatakan, pertemuan dengan AHY layaknya kakak dan adik yang sedang mengobrol tentang berbagai hal. Salah satunya adalah terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024, di mana keduanya bersepakat menghadirkan kontestasi yang aman dan damai.

PDIP, menurut Puan, menghormati keputusan Partai Demokrat yang berkoalisi dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan dalam mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). AHY juga disebutnya menghargai deklarasi Ganjar Pranowo sebagai sosok yang diusung partai berlambang kepala banteng itu.

Ketua DPR ini menegaskan pertemuannya dengan AHY tak akan berhenti. Sebab, dinamika jelang kontestasi harus dijaga dan keduanya saling menghormati pilihan politik masing-masing.

"Jadi memang hari ini hari yang sangat baik, hari yang penuh dengan semangat, dan pertemuan ini tentu sudah dinanti-nantikan, bukan cuma oleh media, tapi juga oleh kami. Bahwa membangun bangsa dan negara tidak hanya membicarakan politik praktis, tapi ada sebelumnya, sesudahnya, dan pascanya itu seperti apa," tegas Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement