Jumat 16 Jun 2023 11:12 WIB

SD Inpres, Kualitas Diejek Jokowi, Malah Antarkan Ekonom AS Raih Nobel

Pemerintahan Soeharto sepanjang 1973-1979, membangun 61.807 gedung SD baru.

Rep: Erik PP/Dessy Suciati Saputri/M Subarkah/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah siswa sekolah dasar mengikuti pelajaran di SD Inpres Wanggemalo, Distrik Kombay, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan, Senin (12/6/2023).
Foto:

Esther Duflo yang meraih nobel pada usia 46 tahun menjelaskan tentang penelitiannya terkait kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendirikan SD Inpres pada era 1973 hingga 1978. Duflo pun mengutip data Bank Dunia, sepanjang 1973-1974 hingga 1978-1979, Indonesia telah membangun sebanyak 61.807 unit sekolah SD baru.

Kala itu, setiap sekolah mampu menampung sekitar 500 siswa. Presiden Soeharto mengeluarkan lebih dari 500 juta dolar AS atau setara 1,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun 1973.

Hasil Duflo diterbitkan menjadi jurnal berjudul 'Schooling and Labor Market Consequences of School Construction in Indonesia: Evidence from an Usual Policy Experiment' pada 2000. The Financial Express melaporkan, Duflo menjelaskan, pembangunan SD Inpres merupakan program pembangunan gedung sekolah terbesar di Indonesia sepanjang sejarah.

Duflo menyimpulkan, pembangunan SD Inpres menyebabkan anak-anak usia dua sampai enam tahun pada 1974 menerima 0,12 hingga 0,19 tahun pendidikan lebih banyak untuk setiap sekolah yang dibangun per 1.000 anak di wilayah kelahiran mereka.

Program SD Inpres, menurut Duflo, juga mendorong proporsi yang signifikan dari populasi masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan pendidikan dasar. Peningkatan itu diterjemahkan ke dalam kenaikan upah 1,5 hingga 2,7 persen untuk setiap sekolah tambahan. Menurut hitungannya, efek pembangunan SD Inpres sukses 'meningkatkan ekonomi' Indonesia kala itu. Bahkan pengembalian ekonomi sekitar 6,8 hingga 10,6 persen.

"Saya mengevaluasi efek dari program ini pada pendidikan dan upah dengan menggabungkan perbedaan antardaerah dalam jumlah sekolah yang dibangun dengan perbedaan antarkelompok yang disebabkan oleh durasi program," kata Duflo saat menerima nobel ekonomi di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement