REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini, Festival Lestari gelaran kelima kembali diadakan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada 23-25 Juni. Acara tersebut yang telah diselenggarakan sejak 2018 oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) itu merupakan bagian dari program Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Festival Lestari merupakan ruang untuk merayakan dan mempromosikan kemajuan implementasi pembangunan lestari bagi kabupaten anggota dan jejaring mitra LTKL. Bupati Kabupaten Sigi Mohamad Irwan Lapatta mengatakan ada beberapa komoditas unggulan yang dimiliki Kabupaten Sigi, di antaranya adalah kopi.
"Pertama, ada kopi jenis arabika dan robusta. Robusta itu di wilayah Palolo dan arabika di wilayah Marawola Barat,: kata Irwan dalam konferensi pers Festival Lestari #5: Tumbuh Lebih Baik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).
Irwan menjelaskan masyarakat di kawasan tersebut bercocok tanam sudah turun-temurun. Kegiatan ini dia telah berlangsung sejak zaman Belanda dulu.
Salah satu produk kopi yang bisa dicoba adalah kopi Pipikoro. Pipikoro merupakan daerah penghasil kopi di Kabupaten Sigi selain Palolo, Kulawi, dan Gumbala. Para petani di Pipikoro memetik biji kopi dalam keadaan hijau sehingga hasil yang sudah diolah mempunyai warna seragam dan aroma khas.
Selain kopi, komoditas unggulan lain adalah cokelat dan bawang yang ada di kawasan Lembah Palu, tepatnya di Kecamatan Sigi Biromaru. Lalu, ada juga mocaf.
"Di sini memang tanahnya khas, cocok untuk bawang. Ada juga mocaf, semacam tepung yang sudah diolah," ujarnya.
Irwan mengatakan bawang garing Sigi memiliki citra rasa istimewa. Bawangnya lebih mantap karena dibuat dari bawang merah segar yang baru dipanen oleh petani bawang di Kabupaten Sigi.
Bentuk bawang yang dipakai sebagai bahan baku harus bulat sempurna dan proses penggorengan langsung dilakukan setelah bawang diiris. Oleh karena itu, teksturnya lebih tipis dan garing.