REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempromosikan investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat menjadi pembicara di Ecosperity Week 2023 di Singapura, Rabu (7/6/2023). Jokowi mengatakan, Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur dirancang sebagai kota kelas dunia,
Selain itu, IKN juga merupakan kota pintar yang dikelilingi alam, kota hijau dengan 65 persen hutan, serta kota karbon netral pertama di Indonesia yang memiliki pendidikan dan fasilitas kesehatan kelas dunia. Menurut Jokowi, IKN akan menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali dan juga untuk bisnis.
Pembangunan IKN pun saat ini sedang berjalan. Jokowi menyebut, pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan ditargetkan selesai pada tahun depan menggunakan APBN.
Baca: Ajak Pengusaha Singapura Investasi di IKN, Jokowi: Ini Kesempatan Emas
Namun, pemerintah juga menyediakan tempat bagi sektor swasta untuk berinvestasi. Untuk tahap awal, pemerintah menyiapkan 300 paket investasi untuk sektor swasta dengan total nilai 2,6 miliar dolar AS di berbagai bidang, yakni perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lainnya.
"Untuk sektor swasta untuk tahap awal, kami telah menyiapkan 300 paket investasi. Total nilainya 2,6 miliar dolar AS di berbagai bidang, perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lain-lain," kata Jokowi dihadapan kalangan investor dan akademisi di Singapura.
Selain itu, Jokowi juga memastikan terkait populasi di IKN nantinya. Dia menilai, Indonesia memiliki populasi terbesar keempat dunia. Karena itu, tak akan sulit untuk memindahkan masyarakat ke Nusantara. Begitu juga soal insentif. Jokowi memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif kepada para investor.
"Lalu ada pertanyaan lain tentang insentif. Gampang, gampang lah. Saya juga pengusaha, jangan khawatir. Kita sudah siapkan insentif fiskal, seperti tax holiday, pajak pertambahan nilai yang tidak dipungut, super deduction tax, bea impor, semua sudah kami lakukan,” ujar Jokowi.
Dia juga menegaskan, pemerintah akan memfasilitasi investasi, terutama yang berkaitan dengan energi hijau dan industri hijau. Pasalnya, Indonesia percaya bahwa kesuksesan ekonomi dan keberlanjutan harus dikerjakan bersama. 'Terutama yang berkaitan dengan energi hijau dan industri hijau, kami akan fasilitasi. Sebisa mungkin kita fasilitasi," ujar Jokowi.
Dia pun menegaskan komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi. Indonesia, kata Jokowi, memiliki potensi yang besar dalam energi baru terbarukan, yakni hampir 434 gigawatt dari panas bumi, angin, matahari, bahan bakar nabati, dan air.
Dia kemudian mencontohkan, ada sekitar 4.400 sungai yang memiliki potensi sumber energi hijau dan 128 di antaranya merupakan sungai besar seperti Sungai Kayan di Kalimantan. Menurut Jokowi, terdapat potensi yang sangat besar untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dari industri hijau yang saat ini menjadi prioritas.
Di antaranya, di sektor hilirisasi industri, industri panel surya dan baterai, industri manufaktur, dan industri manufaktur kendaraan listrik. "Apa lagi yang Anda tunggu?" kata Jokowi.