REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah mengatakan bahwa dua putaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan sangat menyita banyak energi. Karenanya, PDIP menyiapkan strategi pemenangan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) III dan meyakini bahwa Ganjar Pranowo akan menang dalam satu putaran.
"Rasa-rasanya buang-buang energi kalau sampai dua putaran. Kami yakin Ganjar satu putaran," ujar Said di Sekolah Partai, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Seluruh keputusan terkait perumusan visi, misi, hingga strategi pemenangan juga selalu melibatkan Ganjar di dalamnya. Sehingga, tak perlu ada perdebatan lagi terkait peran Ganjar sebagai petugas partai.
"Sehingga tidak perlu ada dikotomi, ini petugas partai, petugas partai kan hanyalah sebuah kehormatan, karena orang yang diberi tugas partai itu adalah tugas kerakyatan. Oleh karena ia adalah presiden rakyat," ujar Said.
Adapun, strategi pemenangan untuk Ganjar akan dimulai PDIP pada Oktober mendatang di 65 titik di Indonesia. Partai berlambang kepala banteng itu akan melakukan sosialisasi secara makro kepada masyarakat dengan teknik door to door.
"Pak Ganjar pun akan turun dari rumah ke rumah, kumpul dengan masyarakat, menanyakan masyarakat, apa kebutuhannya masyarakat," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Sebelumnya, Ganjar menghadiri peresmian Kantor Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP). Dalam pidato peresmiannya, ia menyampaikan dua hal kepada ratusan relawan yang hadir.
Pertama adalah menyampaikan program dan pandangan darinya dan partai politik pengusung kepada masyarakat. Termasuk mendengarkan aspirasi masyarakat untuk merumuskan visi ke depan.
"Dua, ada swing voters suara yang bergeser-geser yang itu tentu saja punya potensi untuk kita ajak bicara. Maka tolong Bapak/Ibu bisa berkomunikasi dengan mereka, tapi ada suara yang sangat besar, yaitu pemilih pemula," ujar Ganjar di Kantor Sekretariat TKRPP, Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Selain itu, ia juga menugaskan kepada para relawan untuk meraup suara dari pemilih muda atau generasi Z pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, kontestasi mendatang merupakan ajang pertama mereka untuk mencoblos calon pemimpinnya.
"Mereka adalah golongan yang masuk generasi Z, mereka adalah para skaters, mereka adalah para youtuber, mereka adalah kelompok yang suka coding dan mereka adalah pemotong rambut," ujar Ganjar.