Selasa 06 Jun 2023 12:34 WIB

Pemprov Sumbar Seleksi Sapi Unggul untuk Kurban Presiden Jokowi

Tiga sapi yang diseleksi merupakan jenis limosin dengan berat berkisar 1.000 kg.

Seekor sapi jenis limosin, (ilustrasi). Pemprov Sumbar sedang menyeleksi sapi kurban untuk Presiden Jokowi.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Seekor sapi jenis limosin, (ilustrasi). Pemprov Sumbar sedang menyeleksi sapi kurban untuk Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melakukan seleksi dan mengusulkan tiga sapi unggul untuk dipilih menjadi hewan kurban dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bagi masyarakat daerah ini.

"Dari belasan ekor sapi yang kami seleksi, terpilih tiga ekor sapi dengan ukuran besar yang diusulkan menjadi hewan kurban dari Presiden di Sumbar," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan SumbarSukarli, di Padang, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga

Tiga ekor sapi itu masing-masing sapi jenis Limousin Cross milik Eko Setiawan dari Padang Panjang dengan berat sekitar 1.000-1.080 kilogram. Kemudian sapi jenis Simbra Cross milik Armudamas, warga Kabupaten Solok dengan berat sekitar 946-1.037 kilogram. Terakhir sapi jenis Simental milik Dt Palindih yang merupakan warga Kabupaten Agam. Berat sapi itu sekitar 961-1.037 kilogram.

Sukarli mengatakan dari tiga sapi yang diusulkan tersebut Presiden Jokowi melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Sekretariat Negara akan memilih salah satu untuk kurban di Sumbar.

"Kemungkinan peninjauan terhadap tiga sapi yang diusulkan tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Penas Tani di Sumbar 10 Juni 2023," katanya.

Sebelumnya pada 2022 Presiden Jokowi berkurban satu ekor PO lokal di Sumbar. Biasanya sapi kurban yang dipilih adalah sapi jenis Simental atau Limousin, namun pada tahun 2022 para peternak di Pasaman meminta agar sapi kurban dari Presiden berasal dari daerah itu.

Pada 2022, penyakit PMK tengah mewabah, termasuk di Sumbar, maka dengan mempertimbangkan upaya mengurangi perjalanan sapi untuk mengurangi potensi terpapar penyakit maka diputuskan untuk memilih sapi lokal. Daging sapi PO lokal seberat 0,9 ton itu kemudian dibagikan untuk korban gempa yang terjadi di Pasaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement