Senin 05 Jun 2023 19:46 WIB

Ini Angka Elektabilitas Anies Baswedan Berdasarkan Survei Terbaru SMRC

Tiga besar elektabilitas capres masih diisi Ganjar, Prabowo, dan Anies.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Nama Anies berada di tiga besar elektabilitas capres bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Nama Anies berada di tiga besar elektabilitas capres bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei terkait elektabilitas tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Berdasarkan hasi survei, capres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan menempati urutan ketiga peringkat elektabilitas.

“Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Anies Baswedan 19,2 persen, Prabowo Subianto 33,5 persen, dan Ganjar Pranowo 37,9 persen,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam rilis resmi, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, selisih suara Prabowo dan Ganjar tidak begitu jauh secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3 persen atau selisih di bawah 6,6 persen. Sementara, kata Deni, suara Anies berbeda signifikan dengan kedua bakal capres lainnya.

Lebih lanjut, Deni mengatakan, dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Hal itu menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode itu “Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang,” jelas Deni.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Survei terakhir dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Deni menjelaskan, 'pemilih kritis' adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

“Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa mempengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen,” ujar Deni.

 

photo
Bakal calon wapres pendamping Anies. - (Republika/berbagai sumber)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement