REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tinggal 254 hari lagi. Butuh kekuatan kerja sama dan gotong royong dalam memenangkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam kontestasi tersebut.
Gotong royong itu juga menjadi bagian dalam pembahasan kerja sama politik dengan partai lain. Setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura, ia mengungkap akan adanya partai politik lain yang akan resmi mendukung Ganjar.
"Kemarin kita sudah membangun kesepahaman dengan Partai Amanat Nasional, maka Jumat pekan depan (9/6/2023) akan ada partai lain yang akan bergabung memenangkan kita saudara-saudara sekalian," ujar Hasto dalam pidato pembukaan konsolidasi yang digelar DPD PDIP Jakarta, di Basket Hall Senayan, Jakarta, Ahad (4/6/2023).
Ia menjelaskan, proses pemenangan Ganjar terus dilakukan oleh PDIP di berbagai wilayah. Selain itu, sosialisasi dilakukan pula kepada generasi muda lewat media sosial yang terus dilaporkan kepada Megawati Soekarnoputri.
"Tadi pagi ketika saya bersama Pak Eriko melaporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri bagaimana gerak partai untuk rakyat bersama dengan relawan, gerak di sosial media, gerak di udara, gerak spiritualitas," ujar Hasto.
"Teristimewa adalah pergerakan seluruh anak-anak ideologi dari kader PDI Perjuangan yang berjuang tak kenal lelah untuk kemenangan Pak Ganjar Pranowo," kata dia menambahkan.
Ganjar sendiri merupakan satu kesatuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ganjar dipastikannya akan melanjutkan pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Inilah sejatinya bahwa yang namanya Presiden Jokowi dan kemudian Pak Ganjar satu kesatuan. IKN beres, karena itu sudah digagas oleh Bung Karno. Kemudian hilirisasi-hilirisasi, beres akan dilanjutkan," ujar Hasto.
Ganjar disebutnya juga sebagai sosok pemimpin yang akan membawa Indonesia mandiri di sektor ekonomi. Termasuk dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa di kancah internasional.
"Dengan cara pandang geopolitik Soekarno akan dilanjutkan oleh Bapak Ganjar Pranowo. Kemudian juga membangun konektografi, saudara-saudara sekalian, membangun koridor-koridor strategis akan dipastikan di tangan Pak Ganjar Pranowo menjadi satu kesatuan kemajuan," ujar Hasto.