REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri BUMN Erick Thohir enggan berkomentar panjang terkait dirinya yang disandingkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi Cawapres dari Bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Hal tersebut disampaikan Erick usai meninjau stadion Manahan yang akan dijadikan sebagai venue laga penyisihan AFC U23 di bulan September mendatang. Namun, ia enggan berkomentar lebih jauh terkait hal tersebut.
"Dampingin Pak Jokowi," kata sosok yang sekaligus ketum PSSI tersebut, Sabtu (4/6/2023).
Sebelumnya, DPP Partai Amanat Nasional (PAN) masih belum mengumumkan secara resmi siapa capres dan cawapres yang diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Belakangan muncul potensi poros baru menduetkan Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan (Zulhas).
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PAN, Yandri Susanto, mengatakan mereka tetap teguh mengusung Erick Thohir sebagai cawapres. Namun, untuk capresnya, PAN masih memperhitungkan antara Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Saya tegaskan kembali, sudah sering saya sampaikan, PAN itu antara Ganjar dan Prabowo dan calon wakil presiden adalah Erick Thohir," kata Yandri di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Dia menuturkan, dalam rapat sepekan kemarin, PAN memang menawarkan nama koalisi baru atau pasangan baru Airlangga-Zulhas. Hal itu direspons baik internal partai dan hal itu yang sedang dievaluasi.
PAN masih terus menimbang apakah tawaran Airlangga-Zulhas menarik untuk ditampilkan sebagai salah satu kontestan pada Pilpres 2024. Tetapi, komunikasi dengan partai-partai lain masih terus dilakukan.
Termasuk, dengan PDIP dan PKB. Dia menekankan, walaupun kadang ada yang tidak diungkap ke publik, komunikasi antarketua umum, komunikasi antar sekjen, antarelite partai politik yang lain terus dilakukan PAN. "Jadi, insya Allah mungkin tidak terlalu lama lagi akan ada keputusan," ujar Yandri.