Jumat 02 Jun 2023 10:08 WIB

Lewat Pembinaan, OMG Dorong Kemajuan Petani Kopi Tanggamus

Lampung diketahui memiliki 160 ribu hektare perkebunan kopi

Biji kopi. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Biji kopi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGGAMUS -- Provinsi Lampung merupakan salah satu penghasil kopi robusta terbaik. Kopi robusta dihasilkan di wilayah Lampung Timur, Lampung Barat, dan Tanggamus. Lampung diketahui memiliki 160 ribu hektare perkebunan kopi yang menghasilkan sekitar 144.516 ton biji kopi kering per tahun. Dengan daerah yang lumayan gersang ini mampu menghasilkan ratusan ribu ton kopi sebagai hasil ekspornya.

Tanggamus adalah salah satu kabupaten penghasil kopi utama dari Lampung. Nama tempat ini sendiri diambil dari nama Gunung Tanggamus (2.100 mdpl) tempat kabupaten itu berada. 

Baca Juga

"Tanggamus memberikan kontribusi 40 persen dari total hasil kopi di Lampung. Seluruh perkebunan kopi ini dikelola oleh petani kopi yang sebagian besar merupakan perantau dari tanah Jawa,” ujar Koordinator Orang Muda Ganjar (OMG) Wilayah Lampung Risky Ramadhan, seperti dilansir pada Jumat (2/6/2023). 

Menurut dia, kopi robusta adalah kopi utama yang ditanam di gunung daerah Tanggamus yang dianggap sebagai surganya kopi Indonesia. 

Hal itu dia sampaikan dalam acara Ngopi Tani "Ngobrol Perihal Tani" di Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. 

Untuk itu, dalam mendorong pertumbuhan kesejahteraan petani kopi di Tanggamus, OMG bekerja sama dengan sejumlah kelompok wanita tani dengan memberikan pembinaan pertanian dan bantuan alat penunjang pertanian.

Risky menilai Tanggamus memiliki kans cukup besar dalam memajukan Lampung melalui industri pertanian kopi.

"Kedatangan kami kali ini sudah yang kedua kalinya, dimana kami ingin bertemu langsung dan melakukan bantuan sekaligus berdialog dan bertemu langsung dengan petani kopi bagaimana penghasilan kopi di tahun ini," lanjut Risky.

Risky berharap program tersebit bisa bermanfaat bagi para petani dan memberikan dampak bagus terhadap hasil pertanian.

"Pastinya semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan bisa menghasilkan biji kopi terbaik untuk meningkatkan hasil pertanian kopi yang lebih baik dengan skala yang banyak," jawab Risky.

Menurut Risky, program Ngopi Tani tersebut sudah dilakukan di sejumlah daerah di Lampung. Selain kopi, Orang Muda Ganjar juga memberikan pembinaan dan bantuan kepada para petani karet dan jagung. 

“Way Kanan, Lampung Barat dan Pesisir Barat. Ada karet, jagung dan pisang," kata dia.

Sementara, Tokoh Masyarakat, Sumiyati mengucapkan terima kasih banyak kepada OMG Lampung yang sudah memberikan bantuan kepada para kelompok petani wanita di Kabupaten Tanggamus.

"Alhamdullilah, bantuan tersebut bermanfaat bagi kami, para ibu-ibu dalam menjalankan pekerjaannya sebagai petani," ) kata dia. 

Adapun, seperti dilansir dari Antara, harga biji kopi robusta di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung naik dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp35.000 per kg.

"Harga biji kopi asalan di tingkat petani naik menjadi Rp35.000 per kg dari sebelumnya Rp25.000/kg," kata Triyatno, petani kopi asal Desa Ngarip Kecamatan Ulu Belu Tanggamus, saat dihubungi dari Bandarlampung, Jumat.

Harga kopi itu lanjutnya cukup tinggi mengingat beberapa bulan lalu hanya Rp25.000 per kg.

Ia menyebutkan, harga biji kopi saat ini membuat petani gembira karena dapat meningkatkan taraf ekonomi para petani setempat.

"Harga bahan pangan saat ini mahal. Kami bersyukur dengan harga kopi saat ini sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga," ujarnya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement