Rabu 31 May 2023 18:47 WIB

Jelang Libur Sekolah, PHRI DIY Optimistis Okupansi Hotel Tembus 100 Persen

Menurut PHRI, reservasi hotel untuk masa liburan sekolah di DIY terus ada.

Hotel di Yogyakarta (ilustrasi). PHRI DIY optimistis okupansi hotel di wilayah tersebut mencapai 100 persen saat liburan sekolah.
Foto: Antara/Noveradika
Hotel di Yogyakarta (ilustrasi). PHRI DIY optimistis okupansi hotel di wilayah tersebut mencapai 100 persen saat liburan sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan okupansi atau tingkat hunian hotel di lima kabupaten/kota mencapai 100 persen selama libur sekolah. Menjelang masa liburan sekolah, reservasi pemesanan kamar hotel di DIY terus berlanjut.

"Kami targetkan bisa mencapai 100 persen insya Allah karena sampai sekarang reservasi (pemesanan kamar hotel) terus ada," kata Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga

Deddy menyebutkan berdasarkan laporan sementara anggota PHRI DIY, reservasi hotel untuk tanggal 1 sampai 4 Juni 2023 telah mencapai 85 persen. Pemesanan kamar tersebut masih didominasi wisatawan Nusantara yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan kategori pelajar hingga keluarga.

"Didominasi wisatawan pelajar tapi pangsa pasarnya kan berbeda. Pelajar kebanyakan di (hotel) bintang dua ke bawah, kalau bintang tiga ke atas wisatawan rombongan keluarga dan instansi," kata dia.

Tingginya tingkat pemesanan kamar hotel tersebut, menurut dia, bukan hanya di kawasan pusat Kota Yogyakarta, namun merata di lima kabupaten/kota. "Yang menggembirakan itu bisa merata se-DIY, mulai dari non-bintang sampai hotel bintang lima," ujarnya.

Selain dipicu momentum libur panjang, Deddy menilai peningkatan reservasi serta okupansi itu menunjukkan bahwa daya tarik Yogyakarta sebagai kota wisata semakin menguat. Kegiatan pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran atau "MICE" yang mulai banyak digelar sejumlah instansi, menurut dia, turut mendongkrak okupansi hotel di provinsi ini.

"'MICE' yang dulu hanya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, sekarang diselenggarakan di Gunungkidul, Kulon Progo karena di sana sudah ada hotel dan didukung destinasi wisata di sekitarnya," kata dia.

Untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan atau length of stay, pelaku usaha perhotelan telah bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY untuk menyiapkan paket wisata. "Momentum seperti ini hospitality (layanan) harus kita tingkatkan supaya wistawan berkesan di DIY dan kami sudah memberikan bekal bagi hotel-hotel anggota kami," ujar Deddy.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement