Selasa 30 May 2023 06:31 WIB

Ada Rekening Lain Selain BSI?

Berapa jumlah akun bank yang idelanya dimiliki oleh seorang individu?

Murniati Mukhlisin
Foto: Istimewa
Murniati Mukhlisin

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Komalasari dan Murniati Mukhlisin, Sakinah Finance

Meningkatnya penggunaan m-banking dan fasilitas perbankan digital saat ini ternyata memiliki konsekuensi terhadap sistem keamanan. Baru-baru ini sebagian masyarakat, atau bahkan mungkin kita sendiri tidak dapat mengakses berbagai layanan perbankan dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Baca Juga

Pada tahun 2021, berdasarkan data dari check point Software Technologies Ltd menyatakan, dalam 6 bulan terakhir terdapat 2.730 serangan siber yang menyerang institusi keuangan di Indonesia. Angka tersebut sangatlah tinggi karena 252 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata sorangan siber global yang hanya mencapai 1.083 serangan.

Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara keenam tertinggi untuk serangan siber pada industri perbankan. Walaupun memiliki tingkat risiko yang sama dengan sektor lain seperti manufaktur, pertambangan minyak dan gas juga lainnya, namun sektor keuangan adalah sektor yang paling sering mendapatkan serangan siber. Tentu saja karena sektor keuangan dapat memberikan “keuntungan” bagi penyerang siber dalam bentuk likuid dan jumlah besar sesuai yang mereka inginkan. 

Menurut Deon Oswari (2021), frekuensi serangan siber yang tinggi ke Indonesia disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah tingginya posibilitas penyerang untuk sukses menyerang perusahaan atau institusi strategis di Indonesia. Kedua adalah banyaknya bisnis atau perusahaan yang membuat sistem keamanannya menggunakan keamanan digital dari berbagai vendor daripada satu sistem terintegrasi.

Selama mengalami gangguan di mana layanan mesin ATM, m-banking dan fasilitas lainnya tidak bisa diakses terdapat penurunan pada performa saham Bank Syariah Indonesia Tbk dengan kode emiten BRIS, menjelang penutupan hari ini, harga muncul pada Rp 1.685 turun dari Rp 1.765 sebelum serangan. Apakah harga saham BRIS akan turun lagi setelah pengumuman dividen pada RUPS nanti? Semoga lebih baik. 

Dari sudut pandang keuangan personal hal ini dekat dengan pertanyaan “Berapa jumlah akun bank yang idelanya dimiliki oleh seorang individu?” Berdasarkan data dari Lembaga penjamin Simpanan (LPS), pada tahun 2022 jumlah penduduk dewasa Indonesia yang memiliki akun bank sebanyak 49 persen dari total penduduk, artinya sekitar setengah dari penduduk Indonesia belum memiliki rekening bank untuk kebutuhan transaksi sehari-hari.

Mungkin banyak juga dari kita yang memiliki lebih dari satu akun bank, atau bahkan lebih dari empat akun dan kadang mempertanyakan apakah membutuhkan semua akun-akun ini? Apabila mengikuti jawaban relatif hal itu tergantung kebutuhan, mungkin jumlah akun bank yang dimiliki disesuaikan dengan kebutuhan namun dengan adanya kasus serangan siber, pertanyaan tersebut menjadi relevan.

Pada saat keadaan darurat seperti yang terjadi kemarin, kita bisa merasakan sendiri bagaimana penggunaan satu akun berpotensi menghambat transaksi sehari-hari. Ditambah dengan transaksi saat ini lebih banyak cashless dan banyak dari kita yang mungkin sudah jarang menyimpan uang tunai dalam jumlah banyak untuk transaksi sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement