Senin 29 May 2023 21:55 WIB

Jangan Mudah Percaya Lowongan Kerja ke Luar Negeri di Medsos, Cari Tahu Dulu

Banyak info lowongan kerja yang menawarkan gaji besar di luar negeri di medsos.

Penipu sedang mmebuat lowongan kerja ke luar negeri palsu di media sosial (ilustrasi). Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dengan akun-akun di media sosial (medsos) yang menawarkan lowongan kerja ke luar negeri.
Foto: www.freepik.com
Penipu sedang mmebuat lowongan kerja ke luar negeri palsu di media sosial (ilustrasi). Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dengan akun-akun di media sosial (medsos) yang menawarkan lowongan kerja ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan akun-akun di media sosial (medsos) yang menawarkan lowongan kerja ke luar negeri. Ketika mendapatkan informasi lowongan kerja di medsos, segera konfirmasi.

"Atau cari tahu ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) ataupun BP3MI setempat," kata Kepala BP3MI Lampung Jaka Prasetiyono, di Bandar Lampung, Senin (29/5/2023).

Baca Juga

Menurut dia, penting bagi masyarakat untuk mengecek kebenaran informasi yang berada di media sosial tentang lowongan kerja ke luar negeri, sebab negara penempatan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) selalu diperbaharui oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). "Jadi Kemnaker kan selalu memperbaharui negara penempatan, terlebih masyarakat juga dapat mengecek perusahaan-perusahaan yang terdaftar sehingga dapat berangkat secara resmi," kata dia.

Ia mengatakan saat ini banyak sekali bertebaran lowongan kerja yang menawarkan gaji besar di luar negeri, namun kenyataannya hal tersebut belum pasti kebenarannya dan belum diketahui negara mana yang dituju. "Rata-rata informasi-informasi tersebut berasal dari akun-akun pribadi, jarang sekali dari akun perusahaan," kata Jaka.

Dia menyebut, kebanyakan masyarakat akan tergiur dengan iming-iming gaji besar yang ditawarkan lowongan kerja ke luar negeri tersebut, tetapi keamanan dan kepastian bekerja yang ditawarkan belum tentu terjamin. "Apalagi memang dengan iming-iming gaji besar, bukan lagi masyarakat berpendidikan rata-rata yang disasar bahkan yang punya pendidikan tinggi pun tertipu," kata Jaka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement