Jumat 31 Oct 2025 16:09 WIB

Israel Terus Langgar Gencatan Senjata

IDF membunuh sejumlah warga Palestina pada Jumat.

Mahmoud Shakshak, kanan, memegang jenazah putranya Fadi (5 tahun), dan putrinya Sara (8 tahun), yang syahid dalam serangan tentara Israel, di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Foto: AP Photo/Yousef Al Zanoun
Mahmoud Shakshak, kanan, memegang jenazah putranya Fadi (5 tahun), dan putrinya Sara (8 tahun), yang syahid dalam serangan tentara Israel, di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza pada Rabu, 29 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Gencatan senjata yang disepakati Israel ternyata hanya di atas kertas. Di Jalur Gaza, serangan-serangan Israel terus menimbulkan korban jiwa.

Kantor berita WAFA melansir, Seorang pemuda Palestina terbunuh dan saudara laki-lakinya terluka pada Jumat setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza. Menurut saksi mata, pasukan Israel yang ditempatkan di timur Kota Gaza menembaki Mahmoud Suleiman Al-Wadiya, membunuhnya dan melukai saudaranya.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Insiden ini terjadi di tengah berulangnya pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata di Jalur Gaza, yang telah berlaku sejak 10 Oktober 2025. Meskipun ada gencatan senjata, pasukan Israel terus melancarkan serangan udara, tembakan artileri, dan penembakan yang telah menewaskan dan melukai puluhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

Tiga warga Palestina lainnya juga syahid pada Jumat, termasuk satu orang yang menderita luka akibat serangan sebelumnya. Pemuda Palestina Hamdi Ahmad Al-Breim terbunuh ketika pesawat tempur Israel mengebom rumahnya di lingkungan Musabbah di kota Abasan Al-Kabira, sebelah timur Khan Younis di Gaza selatan, kata sumber medis.

Warga Palestina lainnya, Mohammad Salem Qudeih, meninggal karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan Israel sebelumnya yang menargetkan tenda pengungsian di daerah Al-Mawasi di Khan Younis.

Warga Gaza ketiga ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel di Jalan Al-Jalaa di Kota Gaza, menurut saksi mata dan sumber lokal. Pada Kamis malam, pasukan Israel juga meledakkan beberapa rumah di sebelah timur Kota Gaza dan timur Khan Younis, sehingga ledakan keras terdengar di seluruh wilayah tersebut. Selain itu, kapal angkatan laut Israel melepaskan tembakan di lepas pantai Kota Gaza.

photo
Yahya Eid berduka atas jenazah keponakannya Shabaan Eid (10 tahun), yang syahid dalam serangan tentara Israel di kamp Bureij, saat pemakamannya di Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Rabu, 29 Oktober 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Israel telah meningkatkan tempo dan intensitas serangan di Gaza dalam beberapa hari terakhir dan mempertahankan pembatasan tertentu terhadap bantuan, yang berarti pasokan kemanusiaan dalam jumlah yang diperlukan tidak dapat menjangkau masyarakat.

Luciano Zaccara, seorang analis politik Timur Tengah, mengatakan kepada Aljazirah bahwa tindakan yang diambil Israel “tidak diperlukan untuk melakukan serangan parah terhadap penduduk seperti ini”. "Pada akhirnya, serangan ini menyasar masyarakat, anak-anak, dan mata pencaharian masyarakat di Gaza. Tidak ada yang bisa membenarkan perilaku seperti ini," katanya.

“Mekanisme lain dapat digunakan sebagai pengaruh untuk mendorong Hamas menyelesaikan apa yang harus mereka lakukan,” tambah Zaccara, mengacu pada penyerahan sisa-sisa tawanan, yang merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement