REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pustakawan diharapkan menjadi penggerak agar Indonesia bisa menjadi negara produsen. Perpustakaan dan pustakawan juga perlu menekankan peran dan fungsinya untuk mengelola ilmu pengetahuan yang akan mengantarkan masyarakat menuju kesejahteraan melalui literasi dan membaca.
"Pustakawan sebagai orang pintar harus mengingatkan untuk membuka wawasan masyarakat," ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya saat membuka Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2023 di Jakarta.
Para Pustakawan, ujar Syarif mengingatkan lagi, jangan cepat merasa puas dikarenakan perubahan akan terus berjalan. "Dan kita sebagai agen yang terbaik karena dikelilingi ilmu pengetahuan dan buku di sekitar kita," ucapnya.
Proses seleksi Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2023 telah dimulai pada Februari lalu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, seleksi kali ini tidak lagi dilakukan bertingkat di daerah, namun langsung dilakukan oleh tim dewan juri pusat.
Kegiatan ini rutin diselenggarakan sebagai ajang apresiasi tertinggi bagi pustakawan di Indonesia. Pustakawan Terbaik yang terpilih adalah yang memiliki dedikasi, inovasi, kreativitas, dan tanggung jawab profesi serta berkontribusi kepada masyarakat secara luas.
Pustakawan Kalbis Institute, Anastasia Santi Delliana (Santi) lolos sebagai finalis kali ini. Founder Bincang Intim ini mengangkat inovasi Literasi Pendidikan Seksual pada Perpustakaan Keliling dan Pengemasan Ulang Informasi pada Live Shopping.
Pemilihan Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional tahun ini diikuti 15 orang finalis yang terpilih melalui seleksi portofolio dari 391 pendaftar. "Saya pikir kegiatan ini merupakan aksi yang memang memberikan kesempatan memilih para pustakawan sejati," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Adin Bonar Pasaribu.