Rabu 17 May 2023 12:51 WIB

Penetapan Tersangka Johnny Plate, Bukti Jokowi akan Reshuffle Menteri Nasdem?   

Johnny Plate ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek BTS 4 G

Rep: Bambang Naroyono Dessy Suciati Saputri, Wahyu Suryana  / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Johnny Plate ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek BTS 4 G
Foto:

Penetapan tersangka ini tak berselang lama dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut reshuffle atau perombakan kabinet bisa dilakukan terhadap menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai Nasdem. 

Meski begitu, Jokowi tak menyebut kapan reshuffle akan dilakukan. "Ya bisa saja (reshuffle)," kata Jokowi di Taman Wisata Alam Angke Jakarta Utara, Senin (15/5/2023).

Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan setelah Partai Nasdem tak ikut diundang di pertemuan bersama enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta.

Saat ditanya apakah akan bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam waktu dekat, Jokowi mengaku belum ada rencana. Ia juga mengaku hubungannya dengan Surya Paloh saat ini biasa saja. "Belum ada (rencana)," ujarnya.

Saat ini diketahui ada tiga menteri dari Partai Nasdem yang duduk di kursi kabinet, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sebelumnya, Jokowi mengaku tak mengundang ketua umum Partai Nasdem dalam pertemuan bersama enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah pada Selasa (2/5) malam.

photo
Anatomi Bakti Kasus Kemenkominfo - (Republika)

Dia menjelaskan alasan Nasdem tak turut diundang dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, Nasdem sudah memiliki koalisi sendiri. Sementara pertemuan tersebut merupakan pertemuan gabungan partai politik yang ingin membangun kerja sama politik.

"Nasdem itu ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).

Dia mengatakan, dalam pertemuan itu juga dibahas terkait strategi besar yang akan disiapkan bersama. Sehingga koalisi lain tidak bisa ikut diundang.

"Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini tahu strateginya. Kan mestinya ndak seperti itu," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement