Sabtu 13 May 2023 15:48 WIB

Pemkot Bekasi Bangun Semua Rumah Ibadah di Satu Lokasi di Mustikajaya

Walkot Bekasi menjamin keamanan para biksu yang memilih jalan kaki di Kota Bekasi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Erik Purnama Putra
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono menyambut kedatangan 32 biksu yang singgah di Wihara Budha Dharma, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023).
Foto: Dok Pemkot Bekasi
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono menyambut kedatangan 32 biksu yang singgah di Wihara Budha Dharma, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono menyambut kedatangan 32 biksu yang singgah di Kota Bekasi. Tri merasa bangga karena Kota Bekasi dipilih menjadi tempat persinggahan para biksu yang sedang melakukan Ritual Thudong menyambut Hari Raya Waisak 2023.

"Pemerintah sangat mengapresiasi dan memberi dukungan mudah-mudahan ini akan menjadi suatu kebaikan pada masyarakat Kota Bekasi," kata Tri Adhianto Tjahyono di Wihara Budha Dharma, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023).

Tri mengatakan, dukungan Pemerintah Kota Bekasi kepada para biksu dengan mengizinkan bermalam di Wihara Budha Kota Bekasi untuk meditasi. Para biksu tersebut berasa dari Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia dengan tujuan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Dukungan yang diberikan dengan memberi fasilitas dan kesempatan untuk bermalam untuk meditasi, dan hari ini akan akan diadakan pelepasan setelah beristirahat sampai di Karawang," kata Tri.

Dia memastikan, Kota Bekasi merupakan kota penuh toleransi terhadap lintas keyakinan. Tri menegaskan, selama perjalanan di Kota Bekasi para biksu itu dijamin keamanannya. "Saya kira toleransi di Kota Bekasi sudah menjadi napas kehidupan dan menjadi satu sikap perilaku," katanya.

Menurut Tri, sikap toleransi terhadap ritual agama lain bukan sesuatu yang harus diciptakan. Tetapi, sambung dia, toleransi sudah menjadi tradisi bahwa warga Kota Bekasi sangat dan bisa menerima perbedaan yang ada.

"Pemerintah hanya tinggal mengeloborasi memberikan kesempatan untuk memotivasi kepada seluruh anak bangsa yang ada di kota Bekasi untuk kemudian mereka bisa melaksanakan tidak saja ibadah tetapi kegiatan kegamaan lainnya yang sudah ditentukan tentunya," kata politikus PDIP itu.

Tri mengaku, Pemkot Bekasi telah memiliki konsep untuk membangun satu tempat rumah ibadah yang merepresentasikan agama yang ada di Kota Bekasi. Nantinya, masjid, gereja, klenteng, dan wihara dibangun di satu lokasi sebagai tempat percontohan toleransi lintas agama. "Sudah tersedianya tanah kurang lebih dua hektare di Mustikajaya," katanya.

Tri berharap, warga Kota Bekasi bisa terus mempertahankan sikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan. Sehingga susunan masyarakat di Kota Bekasi tetapi aman dan tenteram meski berbeda keyakinan.

"Saya berharap masyarkat dapat terus mencengkramkan satu bentuk toleransi, bahwa umat bisa bersama-sama melaksanakan ibadah pada tempat yang sama dan mungkin dengan waktu yang bersamaan," ujar Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement