Kamis 11 May 2023 05:03 WIB

PDIP DKI Berani Tantang Anies Adu Gagasan, Yakin Ganjar Unggul

Gembong Warsono menyentil Anies lip service, pemimpin memberikan harapan kosong.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.
Foto: Dok DPRD DKI
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono meyakini bahwa bakal calon presiden 2024 yang diusung, yaitu Ganjar Pranowo lebih unggul dalam menciptakan gagasan dibanding dengan rivalnya, Anies Rasyid Baswedan. Gembong merespons ajakan Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 harus menjadi ajang adu gagasan, rekam jejak, dan karya.

"Yakinlah (Ganjar lebih unggul)! Kalau tidak yakin ngapain kita calonin gitu. Dan kalau Pak Anies bicara 'ayo adu gagasan' ya itu kan memang yang harus dilakukan ke depan," kata Gembong kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Gembong mengatakan, saat ini, bukanlah era lip service atau mengunggulkan diri lewat bicara saja, melainkan tindakan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Sehingga, ia berharap, pemimpin tidak memberikan harapan kosong kepada warga.

Baca: Isi Pidato Lengkap Anies Rasyid Baswedan Kritik Pemerintah Subsidi Mobil Listrik

"Kita adu gagasan yang rasional saja, bukan sekadar gagasan yang hanya diawang-awang yang sulit diimplementasikan ke depan karena Republik ini sangat besar. Jangan juga sekadar memberikan angin surga tapi dalam pelaksanaannya sulit untuk dilaksanakan," katanya menjelaskan.

Gembong turut mengomentari mengenai pernyataan Anies yang menyebut, ia memiliki rekam jejak yang baik selama menjadi gubernur DKI periode 2017-2022. Gembong menyinggung tentang berbagai program Anies saat menjabat gubernur DKI Jakarta yang banyak tidak realistis.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut mengajak masyarakat menguak memori-memori yang diingat selama kepemimpinan Anies di Ibu Kota. Gembong menyebut, PDIP sendiri pada akhir kepemimpinan Anies sudah merilis mengenai evaluasi janji kampanye satu per satu.

Gembong mengungkapkan, saat itu ada harapan warga Jakarta yang sangat besar ditumpukan kepada Anies karena program yang ditawarkan memang menarik. Namun, yang menarik secara aturan, menurut dia, sangat sulit direalisasikan.

Baca: Halte Bundaran HI Bocor, Gilbert PDIP: Anies Tinggalkan Banyak Masalah

"Contoh ketika Pak Anies menyampaikan soal keberpihakan Pak Anies kepada rakyat kecil atau miskin, misalkan beliau menawarkan progran DP Nol Rupiah. DP Nol Rupiah ditujukan kepada siapa? Ya memang kepada rakyat miskin, itu kan menarik saat itu, tapi apakah itu bisa diimplementasikan di lapangan? Ternyata sampai hari ini itu kan sulit dilaksanakan," katanya menjelaskan.

Selain hal itu, Gembong juga mengungkapkan janji Anies dalam hal ketersediaan lapangan pekerjaan di Ibu Kota. Melalui program OK Oce, menurut dia, Anies tidak bisa mewujudkan janjinya karena tidak berhasil menjangkau target penciptaan lapangan pekerjaan.

"Pak Anies menjanjikan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 250 ribu selama lima tahun dengan program OK Oce mencetak wirausahawan baru, apakah itu tercapai? Ya kita bisa lihat sekarang. Jadi, hal-hal yang menjadi tumpuan bahkan harapan luar biasa dari warga Jakarta tidak bisa direalisasikan," tutur Gembong.

Sebelumnya, capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan mengatakan Pilpres 2024 harus menjadi ajang adu gagasan, rekam jejak, dan karya. Meski begitu, ia mengakui, koalisinya akan menghadapi lawan yang memiliki kekuatan luar biasa.

"Dalam kompetisi ini kita akan berhadapan dengan lawan yang memiliki sumber daya yang luar biasa besar, lawan yang memiliki kekuatan sangat besar, lawan yang bisa mendominasi," ujar Anies dalam pidatonya di acara relawan Amanat Indonesia (Anies), Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (7/5/2023).

Baca: Nasdem Sebut Luhut Endorse Cawapres untuk Anies, Tapi tak Etis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement