Kamis 11 May 2023 01:54 WIB

Alasan Transjakarta Tambah Armada Bus Rute Tebet-Tanah Abang

Pada Rabu (10/5/2023), puluhan sopir angkot gelar aksi mogok di Stasiun Tebet.

Rep: Eva Rianti/ Red: Andri Saubani
Pengendara motor melintas di dekat angkot 44 jurusan Tebet-Tanah Abang yang melakukan aksi mogok di Halte Integrasi Tebet, Jakarta, Rabu (10/5/2023). Pada aksinya mereka melakukan aksi mogok dan memarkirkan kendaraan hingga menutup akses armada Jaklingko untuk melintas. Mereka menuntut pengurangan armada bus Jaklingko pada rute yang serupa karena mengurangi pendapatan sopir angkot.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melintas di dekat angkot 44 jurusan Tebet-Tanah Abang yang melakukan aksi mogok di Halte Integrasi Tebet, Jakarta, Rabu (10/5/2023). Pada aksinya mereka melakukan aksi mogok dan memarkirkan kendaraan hingga menutup akses armada Jaklingko untuk melintas. Mereka menuntut pengurangan armada bus Jaklingko pada rute yang serupa karena mengurangi pendapatan sopir angkot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah sopir angkot jurusan Tebet-Tanah Abang pada Rabu (10/5/2023) melakukan aksi demonstrasi di kawasan Tebet, Jakarta yang menuntut pengurangan armada bus Jaklingko pada rute yang sama karena mengurangi pendapatan mereka. Pihak PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) angkat bicara mengenai aksi tersebut.

Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph mengatakan bahwa operasional Transjakarta di kawasan Tebet telah disepakati bersama. Dia menegaskan bahwa pada setiap peningkatan layanan, Transjakarta juga melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait.

Baca Juga

"Kami sudah melakukan komunikasi dengan stakeholder-stakeholder terkait penyesuaian armada, rute dan layanan yang dilakukan termasuk juga dengan operator-operator yang bermitra dengan Transjakarta," ujar Joseph dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu (10/5/2023).

Joseph menjelaskan, operasional Transjakarta di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan adalah bagian dari pembenahan Stasiun Tebet. Kehadiran moda transportasi milik Pemprov DKI Jakarta merupakan integrasi moda transportasi berbasis rel dengan moda berbasis bus.

"Integrasi antarmoda menjadi fokus yang terus kami tingkatkan. Hal-hal yang mendukung integrasi ini terus kami hadirkan untuk memberi layanan transportasi yang aman dan nyaman kepada seluruh pelanggan," tutur dia.

Joseph menambahkan, Transjakarta bersama para pemangku kepentingan telah melakukan komunikasi dengan pengemudi angkot untuk menemukan solusi bersama. Sebagai informasi, ada beberapa layanan Transjakarta yang beroperasi dan terintegrasi dengan Stasiun Tebet yakni Stasiun Tebet – Bundaran Senayan (6D) dan Stasiun Tebet – Karet via Patra Kuningan (6C).

Diketahui, sopir angkot 44 jurusan Tebet-Tanah Abang melakukan aksi demonstrasi di Halte Integrasi Tebet, Jakarta pada Rabu (10/5/2023). Pada aksinya mereka melakukan aksi mogok dan memarkirkan kendaraan hingga menutup akses armada Jaklingko untuk melintas.

Mereka menuntut pengurangan armada bus Jaklingko pada rute yang serupa karena mengurangi pendapatan sopir angkot. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement