REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyambangi kediaman Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla atau JK. Usai pertemuan tersebut, Airlangga ditanyakan arah Partai Golkar yang ingin ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) atau Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
KKIR sendiri dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan Koalisi Perubahan terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
"Ya nanti akan kita akan membahas dengan tim yang sudah dibentuk," jawab Airlangga ketika ditanya apakah Partai Golkar nyaman dengan KKIR atau Koalisi Perubahan, Kamis (4/5/2023) malam.
Menteri Koordinator Perekonomian itu kembali ditanyakan ihwal kenyamanannya bersama KKIR atau Koalisi Perubahan. Ia menjawab, selama pernah menjadi bagian dari Partai Golkar, hal peluang koalisi bisa dibicarakan.
JK sendiri merupakan mantan ketua umum Partai Golkar yang kerap diidentikkan dengan Anies sebagai bakal capres Koalisi Perubahan. Sedangkan dalam KKIR, ada Prabowo Subianto yang pernah menjadi kader partai berlambang pohon beringin itu.
"Kalau ini semua kan keluarga besar Golkar, kalau dalam sebuah keluarga besar Golkar apapun bisa dibicarakan," ujar Airlangga.
Adapun kedatangan Airlangga ke kediaman JK tersebut dalam rangka silaturahim dan meminta saran kepada mantan ketua umum Partai Golkar. Dalam pertemuan itu, ia juga menyampaikan perkembangan terkait wacana pembentukan koalisi besar.
"Tentu saya sampaikan update daripada koalisi yang sedang dibangun oleh Partai Golkar. Tentu sebagai, Pak JK sebagai senior dan juga (saya) Ketua Umum Partai Golkar wajib buat saya menyampaikan update dari apa yang dikerjakan oleh Partai Golkar," ujar Airlangga.
"Ya kami bicara secara global, karena juga acara kekeluargaan jadi tentu tidak sedetail pembicaraan tersebut," sambungnya.