Kamis 04 May 2023 18:58 WIB

Kalapas Diduga Lecehkan Narapidana Perempuan, Kemenkumham Aceh Bentuk Tim Investigasi

Kemenkumham menyebut korban tak bisa menunjukkan bukti telah dilecehkan kalapas.

Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Aceh membentuk tim investigasi guna menelusuri informasi dugaan kepala lembaga pemasyarakatan (kalapas) melakukan pelecehan terhadap narapidana perempuan.

"Kami membentuk tim investigasi untuk memeriksa informasi dugaan pelecehan seksual terhadap narapidana perempuan di sebuah lapas di Aceh. Jika terbukti, kami akan tindak sesuai aturan yang berlaku," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Aceh Rakhmat Renaldy di Banda Aceh, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Sebelumnya, katanya, beredar informasi melalui surat terbuka ada pengakuan narapidana perempuan menjadi korban pelecehan seksual kepala lapas. Namun, dalam informasi tersebut tak disebut siapa nama narapidana perempuan, waktu kejadian, serta di mana lapasnya.

Dia mengatakan pihaknya memaklumi dan menghargai kalau memang identitas narapidana perempuan tersebut dirahasiakan demi keamanan. Namun, setidaknya tempat atau lapasnya bisa disebut untuk bisa ditindaklanjuti.

"Kami sangat terbuka dengan pengaduan masyarakat. Bahkan, Kemenkumham Aceh menyediakan sejumlah kanal pengaduan, baik secara langsung maupun dari media sosial," kata dia.

Rakhmat Renaldy mengatakan pembentukan tim investigasi tersebut bagian dari respons cepat Kemenkumham. Dan hal tersebut dalam rangka pembenahan serta komitmen membersihkan lapas dari oknum tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil investasi tim tersebut, katanya, tidak ditemukan indikasi terkait atau dugaan yang disampaikan narapidana perempuan yang disampaikan melalui surat terbukanya tersebut.

"Tim sudah menemukan dimana lapas yang dilaporkan. Indikasi narapidana yang menulis surat tersebut sudah diperiksa, namun tidak bisa menunjuk bukti tudingannya," ujarnya.

Kendati begitu, ia mengatakan pihaknya menginstruksikan tim investigasi dan jajaran terus menelusuri informasi tersebut sehingga benar-benar terungkap.

"Kami tekankan akan menindak tegas oknum lapas jika informasi yang disampaikan tersebut terbukti benar. Ini merupakan komitmen kami wujudkan lapas dari tindakan oknum tidak bertanggung jawab," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement