REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil tes kejiwaan terhadap Yudo Andreawan pria yang yang sempat viral di media sosial karena mengamuk di Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai, Jakarta menunjukkan adanya gangguan kejiwaan. Sehingga laki-laki berbadan gempal tersebut harus dibantarkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol, Jakarta Barat.
"Hasil dari observasi yang dilakukan dokter di Kramat Jati selama 20 hari kemarin adalah dokter merekomendasikan yang bersangkutan untuk dirawat lanjutan di RSJ Grogol," ujar Kepala Subdirektorat Kendaraan Bermotor (Ranmor) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Yuliansyah kepada awak media di Jakarta, Kamis (4/5).
Kendati sudah tidak lagi ditahan, kata Yuliansyah, penyidik tetap melakukan pemberkasan untuk kemudian bisa segera dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU) untuk disidangkan. Yudo ditangkap oleh tim Resmob Polda Metro Jaya berdasarkan laporan kasus Pasal 335 KUHP terkait perbuatan tidak menyenangkan dan 351 KUHP tentang Penganiayaan.
"Penyidik akan tetap melakukan pemberkasan untuk kita limpahkan ke JPU (Jaksa Penuntut Umum) dengan berkordinasi dengan JPU," ungkap Yuliansyah.
Selain membuat onar di Stasiun KRL dan di pusat perbelanjaan, Yudo juga dikabarkan pernah meneror seorang berinsial APR yang diketahui berprofesi sebagai dokter gigi di sebuah klinik. Akibat teror tersebut APR mengalami trauma dan ketakutan saat keluar rumah. Peristiwa itu ramai diperbincangkan di media sosial.
Salah satu teror yang dilakukan Yudo Andreawan adalah mendatangi klinik tempat praktik APR. Bahkan Yudo Andreawan membanting barang-barang di klinik, merusak tembok klinik, hingga memaki dan meludahi perawat serta admin di klinik tersebut untuk mendapatkan nomor kontak APR. Hal ini disampaikan oleh kawan dari APR bernama drg. Mariska melalui akun Twitter-nya.
"Saya kenal baik dengan perempuan yang dijadikan obsesi sama YA. Pernah sampai YA datang ke klinik teman saya itu, obrak abrik kliniknya untuk dapetin nomor hp teman saya. Banting barang2 disana, ngejebolin tembok klinik, sampai ngeludahin perawat dan admin disana," cicit Mariska di akun Twitter @mariska_drg.