Kamis 27 Apr 2023 13:50 WIB

PDIP Prioritaskan Tambah Rekan Koalisi, Cawapres Ganjar Dibicarakan Nanti

Menurut Hasto, PDIP mengedepankan semangat gotong royong.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. PDIP memprioritaskan menambah rekan koalisi seusai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. PDIP memprioritaskan menambah rekan koalisi seusai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pihaknya lebih senang menyebut koalisi sebagai kerja sama politik. Adapun pembahasan terkait hal tersebut akan diprioritaskan terlebih dahulu, baru setelah itu dibicarakan ihwal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.

"Mengingat semangat gotong royong yang dikedepankan oleh PDI Perjuangan, kalau melihat dari pengalaman 2014, 2019, makan akan dikedepankan dulu kerja sama partai politik. Setelah itu mengerucut, maka baru kemudian secara dinamis kita akan cermati (pembahasan cawapres)," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/4).

Baca Juga

PDIP sendiri mengapresiasi Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang resmi menyatakan dukungannya kepada Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres). Pihaknya tentu juga akan mencermati pandangan terkait cawapres dari rekan koalisinya nanti.

"Di dalam kaitannya dengan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden tentu saja juga punya suatu pandangan-pandangan tersendiri. Demikian pula Bapak Presiden Jokowi ketika habis sholat Ied juga sudah menyebut beberapa nama," ujar Hasto.

Berbagai nama yang muncul dan diisukan tepat menjadi cawapres dari Ganjar dipandangnya sebagai aspirasi publik. Hal tersebut dinilainya baik, mengingat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 adalah pesta demokrasi di mana rakyat akan memilih langsung wakilnya.

"Berbagai nama-nama yang muncul itu kan positif untuk rakyat, karena apa pun ini adalah pemilih langsung oleh rakyat. Sehingga rakyat harus dibiasakan juga dengan diskursus yang positif tentang nama-nama calon yang masuk," ujar Hasto.

"Tetapi sekali lagi, pengaitan tentang pengerucutan siapa yang nanti akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo nanti ada beberapa tahap-tahap setelah kerja sama partai politik ini difinalkan," sambungnya.

Hasto sendiri mengaku sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO). Setelah itu, akan diatur pertemuan antara PDIP dengan PPP usai partai berlambang Ka'bah tersebut mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal capres.

PDIP dengan PPP sendiri disebutnya memiliki kesamaan dan kedekatan historis. Kader partai berlambang Ka'bah tersebut, yakni Hamzah Haz, bahkan adalah Wakil Presiden dari Megawati Soekarnoputri pada periode 2001-2004.

"Kami bertetangga, memiliki hubungan sejarah yang panjang, memiliki kedekatan baik secara politik, kultural, maupun ketokohan," ujar Hasto.

 

photo
elektabilitas bakal cawapres menurut survei. - (infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement