Rabu 26 Apr 2023 20:25 WIB

Muhadjir: Angka Kecelakaan Arus Mudik Tahun Ini Turun Drastis Hingga 72 Persen

Secara keseluruhan, Muhadjir juga menyebut arus mudik berjalan lancar.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Pemudik memadati Jalan Raya Kelari, Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/4/2023). Sejumlah pemudik dari arah Jawa Tengah-Cirebon menuju arah Jakarta mulai memadati jalan arteri Karawang pada arus balik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Pemerintah mengimbau kepada pemudik untuk menunda melakukan perjalanan balik setelah tanggal 26 April 2023 guna menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus balik tanggal 24-25 April 2023.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemudik memadati Jalan Raya Kelari, Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/4/2023). Sejumlah pemudik dari arah Jawa Tengah-Cirebon menuju arah Jakarta mulai memadati jalan arteri Karawang pada arus balik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Pemerintah mengimbau kepada pemudik untuk menunda melakukan perjalanan balik setelah tanggal 26 April 2023 guna menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus balik tanggal 24-25 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah turun hingga 72 persen. Ia berharap, angka kecelakaan ini tetap turun hingga arus balik lebaran Lebaran pada tahun ini selesai.

"Angka kecelakaan (saat arus mudik) turun drastis terutama yang meninggal dan fatal sampai terhitung H-5 sampai hari H turun 72 persen," ujar Muhadjir kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

Baca Juga

Secara keseluruhan, Muhadjir juga menyebut arus mudik berjalan lancar tanpa ada insiden besar. Meskipun terdapat kemacetan tetapi masih dalam skala yang berhasil ditangani.

Namun demikian, Muhadjir menyebut masih ada pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki yakni daya tampung rest area.

"Yang masih jadi masalah yang harus kita pecahkan itu adalah daya tampung rest area yang harus dicari jalan keluarnya nanti karena kelambanan-kelambanan di jalanan itu karena rata-rata di depan rest area ada yang mau masuk, ada yang mau terus," ujar Muhadjir.

Selain itu, dia juga mengapresiasi titik penyebrangan mulai dari penyeberangan utama dari Pelabuhan Merak, Ciwandan, Merak kemudian Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegoro dalam mengurai kemacetan saat arus mudik.

 

Menurut Muhadjir, imbauan Pemerintah tentang penambahan cuti telah berhasil mengurai kepadatan arus balik lebaran. Ia menyebut, tidak terjadi penumpukan berarti pada puncak arus balik periode pertama pada 24-25 April kemarin.

"Kelihatannya berjalan bagus karena per hari ini sampai dari empat tol masuk utama di Cikampek, belum sampai 30 persen, artinya berarti mulai besok sampai Ahad minggu depan akan flat, artinya padat tapi tidak akan berdesak-desakan," ujar Muhadjir.

Karena imbauan menunda kepulangan juga, kata Muhadjir, membuat arus balik lebaran menjadi terbagi. Hal ini juga tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo tentang relaksasi cuti PNS, TNI, Polri hingga BUMN, diikuti imbauan ada pula imbauan halal bihalal dilakukan pada pekan kedua setelah lebaran.

Selain itu, ada juga penetapan diskon tarif tol pada 27-29 April turut berpengaruh memecah arus balik lebaran. "Diskon tol yang nanti mulai tgl 27-29 kelihatannya itu cukup signifikan karena kalau 20 persen dari Tol Kalikangkung Semarang sampai Cikampek itu ternyata cukup besar 20 persen itu," ujarnya.

Muhadjir juga mengatakan, Pemerintah telah mengantisipasi jika nantinya puncak arus balik bergeser pada tanggal 29-30 April. Menurutnya, tingkat kepadatan arus balik saat itu tidak akan terlalu tinggi karena sudah berangsur sejak kemarin hingga akhir pekan ini.

"Seandainya bergeser juga tidak akan terlalu tinggi karena itu kan gelombang kedua, gelombang pertama sudah cukup karena sekarang sudah sampai hampir 30 persen, sudah lumayan jadi paling banter di bawah 30 persen Sabtu itu," ujarnya.

 

 

photo
Infografis Tips Hemat Bensin Saat Mudik - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement