Rabu 19 Apr 2023 16:36 WIB

Partai Ummat Semprot Balik PAN Terkait Perkara Politik Identitas

Dua partai yang sama-sama didirikan Amien Rais berseteru menjelang Pemilu 2024.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Rakernas Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023).
Foto: Republika/Febryan A
Rakernas Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua partai politik yang sama-sama didirikan oleh Amien Rais, yaitu Partai Ummat dan Partai Amanat Nasional (PAN) berseteru menjelang Pemilu 2024. Perseteruan terjadi usai elite PAN menyinggung sikap Partai Ummat yang mengusung politik identitas.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat, Nazaruddin meminta elite PAN tidak ikut campur dengan urusan internal partainya. "Itu kan bukan urusan partai dia. Ngapain dia menspekulasikan seperti itu," kata Nazaruddin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Perseteruan itu bermula ketika Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais dalam sebuah siniar beberapa waktu lalu menyatakan, partainya bisa saja mendukung Prabowo Subianto apabila Anies Rasyid Baswedan gagal maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Pernyataan Amien itu seketika disambar oleh elite politik lainnya, khususnya PAN.

Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, misalnya, mempertanyakan apakah Prabowo mau menerima dukungan dari Partai Ummat yang teran-terangan mempromosikan politik identitas. "Semua terserah Pak Prabowo dan Gerindra, apakah mau menerima dukungan partai politik yang memperjuangkan politik identitas atau menolak," kata Viva.

Waketum Partai Ummat, Nazaruddin menanggapi balik pernyataan Viva agar tidak ikut mengurusi dapur Partai Ummar. Bagi Partai Ummat, sambung dia, tidak ada yang salah dengan mengusung politik identitas karena setiap partai memang punya identitas, termasuk PAN.

"Jangan masyarakat diberikan perspektif yang keliru soal identitas ini. Seolah-olah dengan identitas itu kita akan menafikan, atau mengerdilkan kelompok lain dari sisi agama, dari sisi suku. Enggak ada urusannya itu," kata eks ketua DPW PAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut.

Hal semacam itu, kata Nazaruddin, jelas tak terjadi pada Partai Ummat. Pasalnya, pengurus Partai Ummat di beberapa wilayah adalah non-muslim. Bahkan, calon anggota legislatif dari Partai Ummat ada yang tidak beragama Islam.

Karena itu, Nazaruddin meminta Viva tidak membuat-buat isu untuk menyerang Partai Ummat. "Kalau cari isu, yang agak anu lah," katanya mengingatkan.

Sebelumnya, peneliti Riset Politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Siti Zuhro mengingatkan agar PAN dan Partai Ummat tidak bermusuhan dalam perhelatan Pemilu 2024. Sebab, kedua partai yang sama-sama didirikan Amien Rais itu bisa kehilangan suara jika berseteru.

Semakin bermusuhan, kata dia, semakin besar pula jumlah pemilih yang enggan memilih PAN dan Partai Ummat. "Nanti khawatirnya, PAN enggak masuk parlemen, Partai Ummat juga enggak masuk parlemen. Kedua-duanya sama-sama kalah, kan sayang," kata Siti saat menghadiri acara hasil survei Algoritma Research and Consulting di di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement