Selasa 18 Apr 2023 19:58 WIB

U-Turn Simpang Santa Kembali Dibuka, Pj Heru: Iya Lebih Lancar

Kebijakan Pj Heru menutup putaran balik justru membuat kemacetan di simpang Santa.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus raharjo
Kondisi arus lalu lintas di kawasan persimpangan Santa, Jakarta Selatan, usai dibukanya u-turn atau putar balik, Selasa (18/4/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Kondisi arus lalu lintas di kawasan persimpangan Santa, Jakarta Selatan, usai dibukanya u-turn atau putar balik, Selasa (18/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui lalu lintas di simpang Santa, Jakarta Selatan lebih lancar. Hal ini karena putaran balik (U-Turn) simpang Santa, Jaksel kembali dibuka.

"Ya udah. Ya dari Tendean kan masih terus ke Santa, bisa lebih lebar, berarti lebih lancar," kata Heru di Dharma Jaya, Jakarta Timur pada Selasa (18/4/2023).

Baca Juga

Kemudian, saat ditanya apakah putaran balik (U-Turn) simpang Santa, Jakarta Selatan tidak akan ditutup lagi. Ia hanya menjawab dengan singkat. "Kita lihat aja," kata dia.

Sebelumnya, rekayasa lalu lintas yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya di kawasan Santa, Jakarta Selatan, sejak Jumat (14/4/2023), hanya berlaku hitungan hari. Hal itu setelah kebijakan yang diambil Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono harus dievaluasi karena malah menimbulkan kemacetan baru.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Syafrin Liputo mengatakan, putaran balik (u-turn) di simpang Pasar Santa, kini telah dibuka kembali per Selasa (18/4/2023). Sehingga semua kendaraan bisa berputar balik seperti sedia kala. Adapun petugas Dishub DKI membuka separator beton mulai Senin (17/4/2023), akibat kemacetan semakin menggila.

"Dari hasil evaluasi didapatkan hasil bahwa kapasitas ruas Jalan Wolter Monginsidi tidak dapat menampung volume lalu lintas dari arah Jalan Wijaya 1, Jalan Tendean dan Jalan Suryo. Maka dari itu, kami lakukan penyesuaian, salah satunya dengan membuka barrier beton yang kemarin digunakan untuk menutup ruas jalan tersebut," kata Syafrin di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Menurut Syafrin, penyesuaian tersebut dilakukan untuk memperbaiki kinerja lalu lintas (lalin) yang mencakup ruas jalan dan jaringan, serta mengurangi durasi menumpuknya kendaraan. Dia menambahkan, petugas Dishub DKI sedang membahas rencana pengaturan waktu siklus lampu lalu lintas di Simpang Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement