Kamis 13 Apr 2023 22:33 WIB

Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu Harus Berbasis Data SDGs Desa

Program Tekad harus memanfaatkan berbagai rekomendasi dari berbagai analisis data.

Workshop nasional Program Tekad yang dilaksanakan di Denpasar, Bali, pada 11-14 April 2023. Pemerintah mengupayakan Program Tekad untuk maksimalkan pemberdayaan desa.
Foto: Dok Istimewa
Workshop nasional Program Tekad yang dilaksanakan di Denpasar, Bali, pada 11-14 April 2023. Pemerintah mengupayakan Program Tekad untuk maksimalkan pemberdayaan desa.

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta, pelaksanaan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) selalu didasarkan pada data mikro berbasis SDGs Desa yang dimiliki desa dan dimutakhirkan desa. Cara tersebut dinilai akan menjadikan program menjadi lebih tepat sasaran dan manfaat.

“Kalau semua basis kerja kita didasarkan pada data mikro, maka saya yakin apa yang menjadi target capaian kita pasti akan berhasil. Mengapa, karena pasti dijamin kegiatan kita tepat sasaran karena basis datanya basis data mikro. Dan itu hanya ada di level desa,” kata dia saat membuka 'Workshop Nasional Pengelolaan Program Tekad' di Bali, sebagaimana keterangan tertulisnya pada Kamis (13/4/2023).

Baca Juga

Untuk itu, lanjut Mendes Halim, implementasi Program Tekad harus memanfaatkan berbagai rekomendasi yang dihasilkan dari berbagai analisis data yang berbasis pada 18 goals dalam SDGs Desa. “Kita punya data yang sangat rigid pada level mikro. Siapa, di mana, berapa jumlah warganya, kondisi tingkat kemiskinannya bagaimana. Maka dengan data itu langkah-langkah yang kita ambil dan treatment yang kita berikan pasti tepat karena sesuai dengan permasalahan. Itulah yang selalu saya gaungkan di mana-mana,” katanya.

Selain itu, kata pria yang biasa disapa Gus Halim ini, sangat diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik antara kader kampung program ini dengan pendamping desa di lapangan. Tujuannya agar Program Tekad berkontribusi maksimal untuk kalangan penerima manfaat, pemangku kepentingan, hingga masyarakat luas secara umum.

Terakhir, Mendes Halim juga meminta kepada seluruh peserta workshop agar mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya. Ia juga meminta agar segala hasil dan rekomendasi dari workshop ini dapat segera ditindaklanjuti di lapangan.

“Jangan terlalu banyak teori yang penting action. Teori saja tanpa action nggak ada gunanya. Action saja tanpa teori tidak punya arah. Karena itu hari ini kita bikin rencana kerja yang bagus, enggak usah banyak-banyak, nggak usah panjang-panjang yang penting kemudian diimplementasikan dan sekali lagi saya akan mengawal langsung implementasi itu. Dalam setiap tahapan saya akan hadir, apakah di Papua, di Nusa Tenggara Timur, di Maluku, atau di Maluku Utara,” ujar Mendes.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement