REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir melaksanakan empat transformasi besar BUMN. Pertama adalah core value, infrastruktur, aturan main, dan kesejahteraan pegawai.
Akhlak yang jadi core value tak sekadar jadi pedoman untuk para pegawai Kementerian BUMN bekerja, melainkan juga tertanam dalam kehidupan sehari-hari. Erick menyebut banyak riset yang berbicara mengenai kejujuran ialah prioritas saat ini dan hal itu menjadi salah satu penilaian tinggi di Kementerian BUMN maupun BUMN.
Infrastruktur di Kementerian BUMN juga diperbaiki. Begitu juga peraturan di dalamnya. Kesejahteraan juga ditingkatkan. "Semua itu merupakan upaya transformasi untuk membangun BUMN," kata ujar Erick saat peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-25 Kementerian BUMN di taman Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Koalisi besar
Selain soal transformasi BUMN, nama Erick Thohir juga digadang masuk dalam radar koalisi besar. Ketua Umum PSSI yang berhasil menyelamatkan sepak bola Indonesia dari sanksi berat itu memiliki kans besar diusung Koalisi Kebangsaan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres). Pasalnya Erick Thohir mempunyai relasi kuat dengan Presiden Jokowi sebagai inisiator koalisi besar tersebut.
Pengamat Politik Surokim Abdussalam mengatakan peluang Erick Thohir menjadi cawapres di Koalisi Kebangsaan memang terbuka lebar. Menurutnya Erick Thohir adalah tokoh yang saat ini paling sering diandalkan oleh Jokowi.
“Sejauh ini Pak Erick Thohir punya relasi khusus dengan Pak Jokowi sehingga punya peluang juga untuk disoundingkan di Koalisi Kebangsaan,” ujar Surokim, Kamis (13/4/2023).
Jokowi memiliki peran penting dalam pembentukan Koalisi Kebangsaan. Sehingga instruksi Presiden terkait siapa capres atau cawapres yang bakal diusung juga sangat dipengaruhi olehnya.
Peluang Erick Thohir mengisi kursi cawapres Koalisi Kebangsaan terbuka lebar. “Erick Thohir kekuatannya ada di Pak Jokowi, sejauh Pak Jokowi akan sounding ke koalisi, saya pikir peluangnya cukup besar,” pungkasnya.
Wacana Koalisi Kebangsaan sendiri pertama kali didengungkan oleh Presiden Jokowi pada kegiatan “Silaturahmi Ramadhan” di Kantor DPP PAN Jakarta beberapa waktu yang lalu. Koalisi besar ini bakal menggabungkan partai-partai di KIB, KIR dan PDI-P.