REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan mengungkapkan, dari simulasi daftar 19 nama calon presiden, terdapat tiga nama dengan suara tertinggi untuk pemilu 2024. Ketiga nama tersebut yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Namun, berdasarkan hasil survei LSI menunjukkan tren dukungan terhadap Ganjar Pranowo justru mengalami penurunan yang signifikan. Yakni dari 27,1 persen turun menjadi 19,8 persen.
“Pada simulasi daftar 19 nama, Ganjar Pranowo 19,8 persen, turun signifikan dari 27,1 persen pada Februari lalu,” ujar Djayadi dalam paparan hasil survei nasional LSI ‘Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi di BTS, dan Peta Politik Terkini’, Ahad (9/4/2023).
Sementara nama Prabowo Subianto cenderung mengalami penguatan dari 17,9 persen pada Februari menjadi 19,3 persen. Sedangkan suara untuk Anies Baswedan juga mengalami sedikit penguatan yakni dari 17,2 persen pada Februari menjadi 18,4 persen.
“Nama-nama lain cenderung mengalami penurunan. Jadi hanya ada dua atau tiga nama yang mengalami stabilitas yaitu sedikit penguatan yaitu Prabowo, Anies. Di sini ada Puan Maharani. Yang lain mengalami penurunan,” tambah dia.
Sedangkan pada simulasi tiga nama calon presiden, hasil survei LSI mengungkapkan bahwa nama Prabowo Subianto terus mengalami penguatan. Prabowo unggul dengan suara 30,3 persen, meningkat dari sebelumnya 26,7 persen.
Sedangkan dukungan untuk Ganjar mengalami penurunan signifikan dari 35 persen pada Februari menjadi 26,9 persen. Dan dukungan untuk Anies Baswedan sedikit meningkat dari 24 persen pada Februari menjadi 25,3 persen.
“Pada pilihan calon presiden, tampak terjadi pergeseran yang sangat besar. Pada tiga besar capres, Ganjar Pranowo mengalami kemunduran, Prabowo cenderung menguat, sementara Anies relatif tidak banyak berubah,” kata Djayadi.
Penurunan dukungan terhadap Ganjar ini diperkirakan terkait dengan pernyataannya yang menolak kedatangan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Nama Ganjar disebut-sebut menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab atas keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Ada kemungkinan pernyataan Ganjar Pranowo terkait timnas Israel sehingga terjadi pembatalan penyelenggaraan PD U-20 di Indonesia menjadi penjelas di balik merosotnya basis dukungan Ganjar,” ujarnya.