Ahad 02 Apr 2023 17:17 WIB

Tak Diundang Silaturahmi PAN, NasDem Sindir Zulkifli Hasan

Partai Nasdem menyindir Ketum Zulkifli Hasan tak mengundangnya di Silaturahmi PAN.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Jokowi menyampaikan penjelasan kepada awak media terkait petemuan tertutupnya dengan lima ketua umum partai politik koalisi Pemerintah di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023).  Partai Nasdem menyindir Ketum Zulkifli Hasan tak mengundangnya di Silaturahmi PAN.
Foto: Republika/Febryan A
Presiden Jokowi menyampaikan penjelasan kepada awak media terkait petemuan tertutupnya dengan lima ketua umum partai politik koalisi Pemerintah di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023). Partai Nasdem menyindir Ketum Zulkifli Hasan tak mengundangnya di Silaturahmi PAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menanggapi tak diundangnya NasDem dalam acara 'Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI' di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, pada Ahad (2/4/2023). PAN mengundang para ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Pemerintahan Jokowi dalam acara ini. 

Presiden Joko Widodo hadir, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono hadir dalam kegiatan itu. Hanya Ketum PDIP-Nasdem yang tak menunjukkan batang hidungnya. 

Baca Juga

"Partai Nasdem tidak hadir karena tidak diundang," kata Ali kepada Republika, Ahad (2/4/2023). 

Ali sempat menyindir Zulkifli Hasan atas tak diundangnya NasDem dalam kegiatan itu. Ia menduga Zulkifli Hasan lupa memasukkan NasDem sebagai daftar undangan karena masih baru di lingkaran Koalisi Pemerintah. 

 

"Pak Zulkifli mungkin lupa (ngundang) karena dia orang baru di koalisi pemerintah jadi lupa kalau NasDem juga bagian dari koalisi pemerintah," ujar Ali. 

Apalagi silaturahmi hari ini bukan hanya mengundang parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu. "Kita tetap berpikir positif saja pak Zulkifli masih baru bergabung di koalisi pemerintah belum setahun," lanjut Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR-RI itu. 

Ali menyatakan NasDem sebenarnya bersedia hadir kalau diundang. Ia siap menghargai undangan silaturahmi karena hal itu wajib dijaga menurut ajaran Islam. 

"Silaturahmi itu dari agama mewajibkan untuk dijaga, dan kemudian kalau diundang sohibul bait (tuan rumah) itu diwajibkan (hadir) dalam agama. Tapi kalau tidak diundang itu namanya malu-maluin kalau hadir," ucap pria asal Sulawesi Tengah tersebut. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengatakan, publik sebenarnya sudah mengetahui alasan partainya tak mengundang Ketum Nasdem maupun Ketum Demokrat dan PKS. Yandri menegaskan bahwa PAN hanya mengundang ketum parpol yang direstui Presiden Jokowi.

"Pertimbangannya itu (tidak mengundang Nasdem) kan ini pertemuan yang dirancang oleh beberapa ketum parpol, tentu atas restu Pak Presiden kan (siapa saja) yang diundang," kata Yandri kepada wartawan di Kantor DPP PAN.

Isu Nasdem bakal ditendang dari koalisi Jokowi sempat berembus dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, Nasdem dianggap tak sejalan lagi dengan Jokowi karena mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden Pilpres 2024. Anies dianggap sebagai sosok antitesis Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement