REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menghadiri silaturahim Ramadhan yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) di Kantor DPP PAN Jl Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023). Jokowi mengenakan kemeja berwarna putih hadir sekitar pukul 11.30 WIB lalu disambut Shalawat Thola'al Badru Alaina.
Jokowi kemudian duduk diapit para ketua umum partai politik koalisi pemerintah. Diantaranya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.
Namun diantara Ketum partai koalisi Pemerintah, Ketum PDIP-Nasdem yang tidak nampak hadir. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan kehormatan atas kehadiran Jokowi di acara silaturahim yang juga dihadiri para petinggi partai politik lain dari PDI-P, Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP.
"Terima kasih Bapak Presiden atas kehadirannya Bapak, baru pertama kali selama 24 tahun presiden hadir di Kantor PAN. Saya sungguh terharu, saking gembiranya Bapak," ujar Zulkifli.
Zulhas sapaan akrab Zulkifli mengatakan, kehadiran Presiden Jokowi ini akan membawa aura kemenangan bagi PAN seluruh partai koalisi Pemerintah yang hadir di acara silaturahim. "Tidak hanya bagi PAN tetapi bagi partai politik yang hadir di acara ini," ujarnya.
Zulhas, mengatakan acara ini merupakan ajang strategis bagi para pemimpin partai politik untuk saling berdialog, berdiskusi, tukar pemikiran, dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara. Menurutnya, PAN berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh partai politik dan membangun suasana politik yang menyehatkan, menggembirakan, dan menyejukkan.
"Untuk penguatan spiritual di bulan Ramadhan tidak hanya sekadar seremonial tetapi menguatkan spiritual mengkonsolidasikan batin dan komitmen kebangsaan kita untuk mengatasi tantangan hal mendasar tentu yang belum sempurna di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo," ujar Zulhas.
Dalam silaturahim tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti, pendakwah Gus Miftah, politikus senior PAN Hatta Rajasa dan lainnya.