REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir yang mendapatkan peringkat tertinggi sebagai kandidat calon wakil presiden versi dua lembaga survei Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia.
"Sebagai sesama kader NU, kami tentu berbangga dan mengapresiasi atas hasil surveinya Pak Erick Thohir,” ujar Wakil Sekjen PBNU Sulaeman Tanjung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/3/2023)
Sulaeman menyampaikan Erick bagian dari NU. Selain lahir dan besar dari keluarga NU, Sulaeman mengatakan, Erick beberapa waktu lalu juga dipercaya menjadi Steering Committee (SC) puncak rangkaian Harlah 1 Abad NU. Erick juga tercatat sebagai anggota aktif Banser dan pernah mengikuti pelatihan kader Banser.
“Survei Pak Erick meningkat tentu karena kualitas dia karena kinerja dia. PBNU mendoakan yang terbaik bagi Pak Erick. Mudah-mudahan bermanfaat bagi bangsa,” ucap Sulaeman.
Sekadar diketahui hasil survei terbaru dua lembaga Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan Erick Thohir sebagai kandidat calon wakil Presiden teratas. Di saat elektabilitas calon lain menurun, elektabilitas Ketua Umum PSSI itu justru naik.
Menurut Indobarometer, cawapres pilihan tertinggi adalah Erick Thohir dengan 22,9 persen. Lalu disusul Khofifah Indar Parawansa (15,8 persen).
“Salah satu alasan yang terlihat menonjol dari hasil survei adalah penilaian kepada Erick Thohir sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik menurut publik," kata Qodari di Hotel Harris, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).
Survei Indo Barometer dilakukan pada 12-24 Februari 2023. Survei digelar di 33 provinsi yang melibatkan 1.230 responden.
Sedangkan lembaga Indikator Politik menemukan bahwa dari simulasi 18 nama, sembilan nama, tujuh nama, dan lima nama, dihasilkan nama Erick Thohir di posisi teratas.
"Secara umum dukungan terhadap Calon Wakil Presiden tidak banyak berubah, kecuali Erick Thohir yang meningkat cukup besar," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Ahad (26/3/2023).
Pada simulasi 18 nama, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 8,8 persen pada Desember 2022 menjadi 12,9 persen pada Februari 2023. Demikian juga dengan simulasi survei sembilan nama, elektabilitas Erick Thohir pun meningkat dari 10,3 persen pada Desember 2022 menjadi 14,5 persen pada Februari 2023.