Senin 27 Mar 2023 13:49 WIB

Kapolda: Potongan Kaki Korban Ledakan di Magelang Belum Ditemukan

Polisi telah mengamankan satu orang tersangka berinisial I.

Aparat Warga melihat lokasi tempat kejadian perkara ledakan petasan di Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/3/2023). Dari kejadian ledakan ini satu orang meninggal dan tiga orang luka-luka. Selain itu, sebanyak 11 rumah rusak dan lima rumah rusak berat. Ledakan bahan petasan dengan berat 7,5 kilogram ini terjadi pada 20.05 WIB saat shalat tarawih.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aparat Warga melihat lokasi tempat kejadian perkara ledakan petasan di Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/3/2023). Dari kejadian ledakan ini satu orang meninggal dan tiga orang luka-luka. Selain itu, sebanyak 11 rumah rusak dan lima rumah rusak berat. Ledakan bahan petasan dengan berat 7,5 kilogram ini terjadi pada 20.05 WIB saat shalat tarawih.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi menyatakan potongan kedua kaki korban meninggal dalam peristiwa ledakan bubuk mercon di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, masih belum ditemukan. Potongan kaki korban yang belum ditemukan atas nama Mufid (33 tahun).

"Kedua kaki korban belum ditemukan dan terus kita lakukan investigasi terkait korban yang meninggal sehingga purna, benar bahwa korban itu dampak dari ledakan," kata Ahmad Luthfi di Magelang, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

Peristiwa ledakan yang terjadi Ahad (26/3/2023) malam tersebut juga mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka dan tiga orang menderita sesak napas. Mereka sempat dibawa ke rumah sakit dan sekarang sudah diperbolehkan pulang.

Selain itu, ledakan bahan pembuat petasan itu juga mengakibatkan sedikitnya 11 bangunan rumah di sekitar tempat kejadian perkara mengalami kerusakan. Kapolda menyampaikan berdasarkan pengembangan kasus ini, Polda Jateng telah membentuk tim khusus dipimpin oleh direktur Reskrimum dan telah menemukan 10 kilogram bahan pembuat petasan dari beberapa pemilik.

Untuk sementara ini telah diamankan satu orang tersangka berinisial I. "Ini merupakan warning bagi kita semua. Pengembangan ini akan kita teruskan untuk menjadikan pembelajaran bagi masyarakat yang lain," katanya.

Kapolda menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kapolres, dandim, dan bupati untuk dilakukan kerja bakti membantu masyarakat yang terdampak ledakan itu. "Hari ini TKP akan kita buka dan semalam kita rapatkan jangan sampai masih ada bahan-bahan lain dari sumber ledakan," katanya.

Dalam pemeriksaan TKP, Polda Jateng menurunkan tim Gegana, Inafis, dan Laboratorium Forensik. Dari hasil penyelidikan, ledakan yang terjadi kategori rendah karena dari bahan-bahan pembuat petasan, seperti potasium, sulfur, dan bubuk aluminium.

Kapolda menyampaikan beberapa saksi yang dimintai keterangan mengatakan bahwa di rumah korban tempat terjadinya ledakan terdapat bahan pembuat petasan sebanyak 7,5 kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement