Ahad 26 Mar 2023 18:59 WIB

Elektabilitas PDIP Tertinggi Capai 23,5 Persen

Survei Indikator Politik sebut PDIP meraih elektabilitas tertinggi dengan 23,5 persen

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Kader Partai PDI Perjuangan mengibarkan bendera merah putih dan bendera partai. Survei Indikator Politik sebut PDIP meraih elektabilitas tertinggi dengan 23,5 persen.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Kader Partai PDI Perjuangan mengibarkan bendera merah putih dan bendera partai. Survei Indikator Politik sebut PDIP meraih elektabilitas tertinggi dengan 23,5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan hasil temuannya terkait elektabilitas partai politik jika pemilihan anggota DPR RI diselenggarakan sekarang ini.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut, PDI Perjuangan (PDIP) menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi yakni mencapai 23,5 persen dibandingkan partai-partai lainnya. Kendati demikian, menurut dia, elektabilitas PDIP saat ini sedikit menurun.

Baca Juga

“Ini elektabilitas per hari ini PDIP agak sedikit turun,” kata Burhanuddin dalam paparannya saat menyampaikan hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia ‘Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru’, Ahad (26/3).

Sementara itu, elektabilitas Partai Gerindra mengalami peningkatan tajam dari 11 persen ke 14 persen. Ia menduga peningkatan elektabilitas Partai Gerindra tersebut merupakan efek dari meningkatnya dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sedangkan elektabilitas Partai Golkar sedikit menurun yakni menjadi sebesar 9,6 persen dan elektabilitas Partai Demokrat yang cenderung stabil yakni sebesar 9,1 persen.

Burhanuddin pun menyoroti elektabilitas Nasdem yang justru mengalami peningkatan yang sangat tajam yakni mencapai 6,4 persen. Ia menyimpulkan, elektabilitas Nasdem tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah persiapan Nasdem menjelang pemilu.

“Jadi kita bisa sedikit mengambil kesimpulan, Nasdem sudah mendapatkan insentif positif atas deklarasi Anies sebagai capresnya. Tapi Anies sendiri itu belum mendapatkan momentum pasca deklarasi. Sempat mendapatkan momentum di November 2022 tetapi trennya melemah dalam beberapa bulan,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement