REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Papua Youth Creative Hub (PYCH) menyebutkan pemuda yang tinggal di Provinsi Papua membutuhkan pelatihan yang kontekstual guna mengembangkan setiap potensi dan kemampuan yang ada dalam dirinya.
"Anak-anak muda di Papua itu butuh pelatihan kontekstual yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ada di sini," kata Seorang Pendiri PYCH Billy Mambrasar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/3).
Billy yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden itu mengatakan kehadiran PYCH sudah sesuai dengan harapan para pemuda di Papua. Berbagai kegiatan juga sudah berjalan dengan baik, sejak PYCH diresmikan.
Target realistis PYCH dalam waktu dekat adalah terus gencar melakukan pelatihan-pelatihan sesuai bidang utama kepada pemuda Papua, yang sesuai dengan kebutuhan untuk sektor-sektor utama pembangunan di wilayahnya.
Selama dua hari ke belakang, pihaknya sudah memberikanpelatihan kepada 100 orang pemuda untuk menguasai dan mengasah kemampuan (skill) digital. Pelatihan tersebut akan terus berlanjut bersama dengan kegiatan pelatihan-pelatihan yang lain.
"PYCH akan dikelola secara profesional dengan sebuah sistem yang dibangun dan diisi oleh anak-anak muda Papua yang akan dilatih untuk mengelolanya. Setelah diresmikan kegiatan PYCH sudah berjalan," ucap Billy.
Sebelumnya pada Selasa (21/3), Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan PYCH di Kota Jayapura, Papua, guna memfasilitasi para pemuda dengan memberikan ruang melalui PYCH untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi di berbagai bidang, seperti fesyen, industri kreatif, peternakan sampai dengan perikanan.
Presiden berharap keberadaan PYCH sebagai pusat kreativitas pemuda dapat mendorong peningkatan kesejahteraan dan kemajuan rakyat Papua. Sebab Presiden meyakini, semua orang memiliki kesempatan dan peluang yang sama.
"Kesempatan di Tanah Papua masih sangat besar sekali, untukanak-anak muda masuk dan ini kita harapkan dapat memberikan peningkatan kesejahteraan, memberikan peningkatan kemajuan kepada masyarakat Papua yang kita cintai," ujar Presiden Jokowi.*