REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempercepat pembangunan Stasiun Tanah Abang yang akan dikembangkan menjadi stasiun ultimate.
Dalam pengembangan Stasiun Tanah Abang, DJKA akan mengerjakan pembangunan gedung stasiun termasuk emplasemen, peron, penataan jalur dan fasilitas operasi kereta api. Sementara PT KAI akan bertanggung jawab dalam penataan area parkir dan Pemprov DKI Jakarta akan bertanggung jawab terhadap penataan area dan akses di sekitar stasiun.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu mengharapkan percepatan pembangunan Stasiun Tanah Abang dapat terealisasi sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Belajar dari pembangunan yang sudah-sudah, kami berupaya pembangunan Stasiun Tanah Abang tidak mengganggu penumpang yang setiap hari transit dan naik-turun kereta di stasiun ini," ujar Risal.
DJKA menyebut Stasiun Tanah Abang akan dikembangkan dengan memanfaatkan lahan seluas 1,6 hektare. Pengembangan Stasiun Tanah Abang dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang KRL Jabodetabek.
Sesuai data yang dihimpun berdasarkan tap in dan tap out, jumlah penumpang yang keluar-masuk di Stasiun Tanah Abang mencapai lebih dari 36 ribu orang per per hari sementara penumpang yang transit di stasiun ini mencapai 105 ribu orang per hari.
"Luas bangunan yang akan DJKA bangun nantinya sekitar 1,3 hektare, yang akan memanfaatkan lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang," ungkap Risal.
Ia mengatakan setelah dilakukan pengembangan, stasiun itu nantinya akan mampu melayani penumpang keluar-masuk sebanyak 80 ribu orang per hari dan penumpang transit sebanyak 300 ribu orang per hari dengan empat peron dan enam jalur aktif.
Lebih lanjut, Risal menjelaskan pengembangan Stasiun Tanah Abang akan dibagi ke dalam tiga tahap. Pada tahap I, DJKA akan mengerjakan meliputi kegiatan pembangunan gedung stasiun baru dan emplasmen di lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang.
Tahap I itu diharapkan dapat segera selesai sehingga bangunan baru Stasiun Tanah Abang sudah dapat difungsikan pada akhir 2023. Selain itu, DJKA menyebut dalam pengembangan Stasiun Tanah Abang tersebut juga mengadopsi budaya Betawi.