Selasa 14 Mar 2023 02:19 WIB

8.800 Hektare Sawah di Karawang Alami Puso Akibat Banjir

Banjir di Karawang, Jabar mengakibatkan 8.800 hektare sawah mengalami puso.

Foto udara suasana rumah warga yang terendam banjir di Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat. Banjir di Karawang, Jabar mengakibatkan 8.800 hektare sawah mengalami puso.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Foto udara suasana rumah warga yang terendam banjir di Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat. Banjir di Karawang, Jabar mengakibatkan 8.800 hektare sawah mengalami puso.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan areal persawahan seluas sekitar 8.865,20 hektare mengalami puso akibat bencana banjir yang terjadi 25 Februari hingga 3 Maret 2023.

"Areal sawah yang puso itu terdiri atas areal sawah yang semai dan tanam," kata Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Dadan Danny, kepada Antara, di Karawang, Senin.

Baca Juga

Untuk areal persawahan semai yang mengalami puso mencapai 4.759,20 hektare. Sedangkan areal yang memasuki masa tanam dan mengalami puso akibat banjir seluas 4.106,00 hektare.

"Usia tanaman semai yang terendam banjir hingga puso mencapai 1-20 hari dan yang tanam usianya satu hari hingga menjelang panen," kata dia.

Sesuai dengan data yang telah dihimpun, kata Dadan, banjir merendam areal persawahan pada 25 Februari hingga 3 Maret 2023, dan secara perlahan mulai surut mulai 6 Maret 2023.

Ia menyampaikan, sebenarnya areal persawahan yang terendam banjir seluas 12,6 ribu hektare, dari jumlah total luas lahan baku sawah di Karawang yang mencapai 101.143,40 hektare.

Namun, sesuai dengan pendataan di lapangan, dari luas sawah yang terendam itu, seluas 8.865,20 hektare mengalami puso, dan areal sawah sekitar 3 ribu hektare lainnya yang terendam masuk katagori aman.

"Lahan sekitar 3 ribu hektare itu dinyatakan dalam kondisi aman, karena masih bisa dipanen dan ada juga yang belum semai," katanya. Disebutkan kalau areal sawah yang terendam dan mengalami puso itu tersebar di 30 kecamatan sekitar Karawang.

Untuk areal sawah yang puso, paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon, Tempuran, dan Kecamatan Cilebar. Menurut dia, luas sawah yang terendam dan mengalami puso itu sudah dilaporkan ke BNPB melalui BPBD Karawang.

Saat ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang tengah melakukan rekap data CPCL (calon penerima, calon lokasi). Hal itu berkaitan dengan pengajuan bantuan benih yang akan disampaikan ke Kementerian Pertanian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement