REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan akan mencari solusi jangka panjang terkait warga yang terdampak dari peristiwa kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi pada masa mendatang.
"Presiden Jokowi berpesan bahwa keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan untuk meninjau kembali zonasi serta langkah ke depan," kata Heru dalam keterangan tertulis pada Ahad (5/3/2023).
Kemudian, ia melanjutkan pihaknya terus mendampingi para penyintas di pengungsian dalam berbagai aspek, mulai dari kesehatan fisik hingga kesehatan mental agar proses pemulihan korban berjalan lancar.
"Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini, karena melindung warga dan memastikan keselamatan warga adalah hal yang paling utama," kata dia.
Menurut data BPBD DKI hingga Ahad (5/3/2023) pukul 12.00 WIB, tercatat sementara jumlah pengungsi mencapai 421 orang dengan rincian yaitu di Kantor PMI Jakarta Utara bertambah 50 orang sehingga jumlahnya menjadi 121 orang dan RPTRA Rasella sebanyak 300 orang.
Sebelumnya diketahui, Kebakaran dilaporkan terjadi di area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Sejumlah warga sempat mendengar suara seperti ledakan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menanggapi terkait peristiwa kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang memakan banyak korban. Menurutnya, warga yang terdampak bisa direlokasi ke Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
"Kebakaran depo Pertamina di Plumpang bukan yang pertama kali dan tidak diselesaikan secara permanen. Pemprov DKI lebih baik duduk bersama dengan BUMN Pertamina mencari solusi atas hal ini. Lebih baik masyarakat sekitar direlokasi ke rusunawa atau rusunami," kata Gilbert kepada Republika pada Ahad (5/3/2023).
Kemudian, ia melanjutkan dana relokasi dapat dianggarkan dari kedua belah pihak termasuk pembangunan Rusunawa. "Lebih baik membangun Rusunawa sebanyak mungkin di Jakarta daripada membeli mobil mewah," kata dia.