Rabu 01 Mar 2023 17:07 WIB

Pengamat: Koalisi Perubahan Bisa Pecah jika Menpora Ditawarkan ke AHY

Posisi menteri dari Nasdem juga kemungkinan akan diganti.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers awal tahun 2023 terkait isu terkini dan sikap Partai Demokrat jelang Pemilu 2024 di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023). Dalam keterangannya AHY mengatakan Partai Demokrat menolak UU Cipta Kerja serta sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers awal tahun 2023 terkait isu terkini dan sikap Partai Demokrat jelang Pemilu 2024 di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023). Dalam keterangannya AHY mengatakan Partai Demokrat menolak UU Cipta Kerja serta sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Para Syndicate, Ari Nurcahyo menilai Koalisi Perubahan yang berisi Nasdem, Demokrat, dan PKS belum kuat. Alasannya, koalisi ini belum secara resmi dideklarasikan. Menurut Ari, kondisi ini membuat Koalisi Perubahan masih berpotensi untuk gagal terbentuk.

Sebab, Partai Demokrat masih berpeluang untuk bergabung dengan koalisi lain. Terlebih, masih memungkinkan Demokrat bergabung dengan kabinet untuk mengisi posisi Menteri Pemuda dan Olahraga yang akan ditinggalkan kader Golkar Zainuddin Amali.

Baca Juga

"Demokrat masih melihat peluang posisi di kabinet, AHY Menpora, tentu akan jadi pertaruhan dan bisa jadi Koalisi Perubahan gagal. Ini posisi menggantung dari Demokrat yang perlu dibaca. Salah satu kunci tawaran Demokrat masuk ke kabinet," kata Ari, Rabu (1/3/2023).

Senada, pengamat politik dari Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana mengatakan, isu reshuffle kabinet memang menarik bukan semata karena Menpora mundur. Tapi, ada situasi menteri-menteri Nasdem yang kemungkinan diganti.

 

Hal ini jelas terkait posisi Partai Nasdem yang sudah pasti akan mengajukan capres mereka sendiri pada Pilpres 2024, yang mana berbeda dari pemerintah. Apalagi, Aditya memperkirakan koalisi pemerintah kemungkinan terbentuk lagi.

Ia melihat, perombakan kabinet ke menteri-menteri dari Partai Nasdem seperti menjadi garis tegas kepada mereka yang selama ini di pemerintahan. Nasdem, lanjut Aditya, akan diposisikan seperti PKS dan Partai Demokrat selama ini.

Aditya berpendapat, kondisi itu sebenarnya sekaligus membuat posisi Partai Nasdem menjadi semakin krusial. Sebab, Nasdem yang hanya memiliki tiga kader mereka di kabinet, kemungkinan akan tersisa satu saja yaitu Menteri LHK.

Sebab, seperti yang banyak diperbincangkan beberapa waktu terakhir, Menteri Kominfo dan Menteri Pertanian kemungkinan besar akan terkena reshuffle. Namun, Aditya merasa, reshuffle kabinet justru akan menguatkan posisi Partai Nasdem.

"Kalau menteri Nasdem dikurangi dua malah memperkuat narasi yang mereka bangun kalau mereka antitesa dari koalisi pemerintahan. Dengan catatan, posisi Menpora yang kosong tidak ditawarkan ke AHY (Ketua Umum Partai Demokrat)," ujar Aditya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement