REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN---Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat setempat bijak menggunakan elpiji bersubsidi karena pada 2023 kuota elpiji hanya 13.082 metrik ton (MT) dengan cadangan 874 metrik ton atau turun dibanding tahun sebelumnya yang 14.4171 metrik ton.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Betty Dahfiani Dahlan di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan usulan kuota elpiji bersubsidi berisi 3 kilogram sebanyak 17.365,20 metrik ton pada 2023.
"Akan tetapi, kuota yang diperoleh hanya 13.082 MT dengan cadangan 874 MT untuk mencukupi kebutuhan elpiji pada tahun ini. Ini artinya terjadi penurunan kuota elpiji sekitar 1.300 MT dibanding tahun sebelumnya 14.471 MT," katanya.
Kendati kuota elpiji bersubsidi tidak mencapai 100 persen yang terakomodasi, bahkan turun, kata dia, pihaknya tidak khawatir karena Pertamina tidak menutup pintu manakala diajukan tambahan menjelang Ramadhan 2023 dan Lebaran.
"Biasanya, pada hari besar tertentu kami ajukan penambahan misalnya menjelang Ramadhan, lebaran, dan Natal ada penambahan sekitar 2 persen dari kuota," katanya.
Betty Dafiani Dahlan mengatakan pihaknya optimistis ketersediaan elpiji untuk masyarakat menjelang Ramadhan dan Lebaran 2023 bisa terpenuhi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan elpiji.
Rata-rata kebutuhan masyarakat terhadap elpiji bersubsidi sekitar 14 ribu tabung sehingga warga bisa bijak dalam menggunakannya. "Kami berharap bagi masyarakat yang mampu, jangan menggunakan elpiji bersubsidi. Elpiji bersubsidi ini peruntukkannya bagi UMKM dan masyarakat tidak mampu," katanya.