REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan, mulai melakukan revitalisasi atau pemugaran Stasiun Tanah Abang pada Februari 2023. Upaya revitalisasi itu berkonsep penambahan jalur serta beautifikasi.
"Sudah mulai jalan (revitalisasi pada bulan ini)," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada Republika.co.id, di kawasan Jakarta Barat, Selasa (28/2/2023).
Heru mengatakan, saat ini mulai dilakukan pengerjaan pengerukan tanah sebagai langkah awal untuk melakukan pemugaran dan beautifikasi di Stasiun Tanah Abang. "Mulai dikeruk, lalu gudang-gudangnya sudah digeser," tuturnya.
Rencana revitalisasi Stasiun Tanah Abang telah dibahas bersama dengan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu. Heru Budi telah bertemu langsung dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membahas rencana tersebut. Pemugaran stasiun terpadat tersebut dilakukan bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dalam pembagian tugasnya, Kemenhub akan mengerjakan konstruksi jalur rel kereta, Kementerian PUPR membangun bangunan stasiun, sementara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lingkungan dan pertamanan di sekitarnya.
"Saya minta DKI untuk memperbaiki lingkungan sekitar, sehingga kita tidak menjumpai lagi turun Tanah Abang langsung jalan, tapi ada taman dan bangunan dan sebagainya jadi bagus,” kata Budi Karya.
Dalam proses revitaliasi Stasiun Tanah Abang, nantinya akan ada penambahan dua jalur, sehinga total akan menjadi enam jalur. Tidak ada pembebasan lahan dalam proses revitalisasi tersebut karena tanah dengan luas sekitar 4 hektare yang digunakan merupakan eks depo KAI.
Diketahui, pada Desember 2022 volume pergerakan di Stasiun Tanah Abang mencapai 48 ribu penumpang per hari yang keluar dan masuk area stasiun. Sementara itu, terdapat 150 ribu orang yang melakukan transit di stasiun tersebut. Kondisi kepadatan penumpang di Stasiun Tanah Abang mendorong untuk dilakukan upaya pemugaran.