REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) dan workshop Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Ahad (26/2). Dalam sambutannya, ia mengaku sempat bertanya-tanya alasan PAN menggelar rakornas pemenangan pemilu di Jawa Tengah.
"Jadi tadi malam saya bertanya-tanya ke, ini kenapa ya rakornas pemenangan PAN kok di Jawa Tengah?" kata Jokowi di lokasi acara.
Dia kemudian mengaku, sudah mendapatkan jawabannya. Pasalnya, setelah membuka data suara PAN pada Pemilu 2019, PAN justru sama sekali tidak mendapatkan kursi DPR dari Provinsi Jateng. Jokowi menyebut, suara PAN tertinggi justri didapatkan di Provinsi Sumatra Barat, kemudian Aceh, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, dan juga Papua.
"Yang saya kaget di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah ini urutannya 29. 29, jadi tadi Bapak Ketua (Zulkifli Hasan) menyampaikan bahwa dulunya di Jawa Tengah ini selalu dapat 8 (kursi), 8, 8, 8, tapi di 2019 tidak mendapatkan sama sekali," ucap Jokowi.
Karena itu, Jokowi mengingatkan agar PAN memperbaiki kondisi sehingga bisa meraih kursi DPR dari dapil Jateng. "Yang paling penting di Jawa Tengah. Jawa Tengah. Nanti tahun 2024 saya akan buka lagi. Jawa Tengah sudah bangkit apa belum. Masak dari 8 kemudian kosong, ini mesti ada sesuatu yang harus disesuaikan," ucapnya.
Selain itu, Jokowi menyebut, dipilihnya Jawa Tengah sebagai lokasi penyelenggaraan rakornas PAN juga sebagai strategi PAN untuk mendekati Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah. Nama Ganjar menjadi satu dari tiga figur teratas di berbagai lembaga survei untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.
"Jawabannya saya sudah punya sekarang, jawabannya sudah punya. Strateginya, ooh ini strategi, udah. Mendekati Pak Ganjar, mendekati bupati wali kota kan semuanya. Udah betul," kata Jokowi.