Selasa 21 Feb 2023 12:23 WIB

Wapres Minta Polri Jauhi Skandal

Publik saat ini menjadi mata pengawas Polri untuk menjadi lebih baik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan Polri untuk senantiasa menjaga integritas dan kredibilitasnya dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum. Karena itu, Ma'ruf meminta Polri menjauhi skandal yang bisa menyebabkan menurunnya kepercayaan publik.

"Kita semua menyadari, setiap skandal yang timbul dari tubuh institusi kepolisian di negara manapun pasti akan memicu keresahan, protes, bahkan agitasi publik," ujar Ma'ruf dalam acara Penghargaan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan publik (PEKPPP) dan Penghargaan dalam Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Polri Tahun 2022 di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/02/2023).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, publik saat ini menjadi mata pengawas Polri agar terus menjadi institusi yang transparan dan akuntabel. Sehingga menjaga kepercayaan publik penting untuk memberikan legitimasi Polri.

Hal ini ditambah dengan kemunculan media sosial sehingga penyelenggara negara semakin sulit untuk bersembunyi dari penilaian publik. "Ini mestinya menjadi dorongan untuk mempercepat reformasi institusi, bukannya menjadikan Polri gentar," ujarnya.

Ma'ruf juga berharap Polri terus membangun interaksi positif dengan masyarakat. Sebab, pengawasan publik pada kinerja Polri menjadi penanda hubungan yang erat antara Polri dan masyarakat.

Ma'ruf juga berpesan agar Polri terus menjaga dan memberikan layanan yang terbaik dengan kedepankan transparansi, objektivitas dan profesionalisme. "Jadi, Polri tidak hanya PRESISI, tetapi juga TOP. Polri harus sigap menghadapi dan merespons aneka perubahan di dunia yang berimplikasi kepada masyarakat kita," ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement